Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP menanggapi keputusan Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang akhirnya mereshuffle kader mereka, Yasonna Laoly jelang akhir masa jabatan.

Juru bicara PDIP, Chico Hakim menyebut, meski mereka menghormati keputusan Jokowi, tetap saja ada kejanggalan dalam reshuffle tersebut.

“Pergantian menteri, pencopotan, penunjukan itu hak prerogatif presiden, kami tidak mempermasalahkan hal tersebut tapi saya rasa masyarakat bisa menilai ada semacam cukup janggal dan tidak pernah sepertinya terjadi sebelum-sebelumnya pergantian menteri ini dilakukan kurang lebih dari dua bulan di masa presiden akan berakhir,” kata Chico dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Senin (19/8)/.

Chico pun menegaskan, pihaknya tidak mau memperpanjang lebih jauh atas reshuffle yang dilakukan secara mendadak oleh Jokowi.

“Namun tentu ada pertimbangan-pertimbangan sendiri yang ini tidak boleh dimasalahkan,” tukasnya.

Chico menegaskan keberadaan menteri PDIP di kabinet bukan sekadar untuk kepentingan pribadi. Sehingga, mereka pun pasrah jika kemudian kader mereka tidak dibutuhkan lagi di kabinet Jokowi.

“Jadi tentu kabinet dipimpin oleh presiden ketika user atau presiden itu merasa tidak membutuhkan lagi sumbangsih atau tenaga dari siapapun di kabinet itu yang bersangkutan untuk menggantinya,” tandasnya.

Diketahui sebelumnya bahwa Presiden Jokowi mencopot Yasonna Laoly dari jabatannya sebagai Menkumham. Jabatan tersebut kemudian diisi oleh kader Partai Gerindra, Supratman Andi Agtas.