HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto diduga melakukan fitnah kepada Presiden Jokowi untuk menggagalkan seseorang maju dalam Pilkada Jakarta, yakni kepada Anies Rasyid Baswedan.
Konten diduga fitnah tersebut adalah sumber pidato Presiden Jokowi yang mengancam akan membisiki KPK, Kepolisian dan Kejaksaan Agung untuk “menggigit” seseorang.
“Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya-upaya yang mencoba menekan. Tadi kan beredar video kan bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan kemudian melakukan pembisikan kepada Ketua KPK, kepada Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima,” kata Hasto, Sabtu (17/8) seperti dikutip Holopis.com.
Alih-alih untuk memvalidasi pidato tersebut, Hasto menyarankan agar Presiden Jokowi melakukan klarifikasi atas beredarnya isi pidato yang ia perdengarkan kepada jurnalis di area Sekolah Politik PDIP di Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu.
“Itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum itu sekiranya hal tersebut benar,” ucapnya.
Konteks Pidato Jokowi
Lantas konten seperti apa yang diangkat Hasto untuk memfitnah Presiden Jokowi. Yakni isi pidato yang pernah dilontarkan oleh Presiden Jokowi dalam Pembukaan Rakornas Indonesia Maju Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah tahun 2019 lalu.
Dalam konteks itu, Presiden Jokowi memperingatkan agar semua Kepala Daerah mendukung agenda besar pemerintah dalam proyek strategis nasional. Jokowi mengingatkan agar jangan sampai ada kepala daerah menghambatnya, apalagi bermain korupsi di sektor ini.
“Jangan pernah mau gigit pejabat dan pelaku bisnis yang berinovasi untuk kemajuan negara ini. Karena tugas saudara-saudara adalah menggigit siapa pun yang memiliki niat buruk mengganggu agenda-agenda besar strategis bangsa kita,” kata Jokowi dalam pidatonya.
Pesan ini juga tidak hanya sekadar ditujukan kepada Kepala Daerah, akan tetapi kepada oknum aparat penegak hukum yang melakukan penyalahgunaan jabatan dan kewenangan mereka untuk mencari keuntungan pribadi.
“Saya juga tidak akan memberikan toleransi kepada aparat hukum yang kerjaannya hanya menakut-nakuti dan mengganggu inovasi yang kerjaannya memeras pejabat dan birokrat. Saya sampaikan ini secara terbuka, pada kesempatan yang baik ini,” terangnya.
Apa yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut merupakan bagian dari ekspresi dirinya yang banyak mendapatkan keluhan dan masukan dari berbagai sumber tentang praktik tidak baik yang dilakukan dalam rangka mengganggu proyek strategis nasional itu.
“Saya mendengar banyak sekali, ini saya nanti akan inventarisir dan saya perintahkan entah ke Kapolri, Ke Pak Jaksa Agung, ini ada ini, di Kejari ini, di Kejati ini, di Polda ini, di Polres ini, tolong cek, langsung copot, pecat, gitu aja udah. Harus setop kayak gitu, jangan diterus-teruskan,” ucapnya.
Lantas, Jokowi pun mengingatkan agar jangan ada anggota TNI dan Polri menyalahgunakan jabatan dan kewenangannya untuk mengganggu masyarakat, mengganggu pelaku bisnis dan birokrat hanya demi mencari keuntungan pribadi.
“Kepada pangdam, danrem, dandim, seluruh jajaran TNI. Kebesaran TNI harus digunakan untuk menjaga pertahanan, keamanan, persatuan. Kewibawaan TNI harus dimanfaatkan untuk mendukung agenda-agenda besar bangsa ini, saya titip berkali-kali kepada Panglima TNI,” tegas Jokowi.
“Rakyat sangat berharap pada kontribusi yang diberikan dari TNI dan Polri,” sambungnya.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi memperingatkan sekali lagi dalam kesempatan itu, agar tidak ada lagi gangguan dalam program pemerintah, khususnya dalam konteks proyek strategis nasional. Jika masih ada yang mencoba untuk bermain-main, maka ia pastikan akan membereskan orang tersebut.
“Jangan pernah ada yang bermain-main di area ini. Saya sudah wanti-wanti betul di area ini kalau ada masih ada yang main-main saya gigit sendiri, akan saya gigit sendiri,” ucap Jokowi.
Apalagi kata dia, banyak agenda dan proyek nasional yang ternyata tidak berjalan karena adanya praktik buruk di bawah.
“5 tahun kemarin saya detailkan lagi, kok nggak jalan apa, oh di sini, saya sudah mulai ngerti, oh di sini sudah mulai ngerti, ya, oh di sini, saya sudah mulai ngerti, oh di sini saya sudah mulai ngerti,” tukasnya.
“Kalau masih diteruskan, ini saya ingatkan pagi hari ini, kalau masih ada yang main-main sekali lagi, yang gigit saya sendiri, lewat cara saya, bisa lewat KPK bisa, bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan, akan saya bisikin aja, di sana ada yang main-main,” lanjut Jokowi.