HOLOPIS.COM, IKN – Presiden Jokowi (Joko Widodo) menyinggung maraknya kebocoran data yang terjadi menimpa berbagai instansi pemerintahan, terbaru adalah data ASN yang dikelola oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Oleh karena itu, dalam momen pengarahan Kepala Daerah se-Indonesia, Jokowi pun menyampaikan instruksi penanganan antisipasi terjadinya kembali kebocoran data.
Di mana dalam instruksinya, Jokowi berharap Kepala Daerah untuk mulai melakukan penyalinan atau backup data di seluruh jenjang.
“Berkaitan dengan data, saya minta agar pemerintah provinsi untuk mengarahkan pemkab kota untuk backup data yang ada itu betul-betul diberikan,” kata Jokowi dalam pengarahannya seperti dikutip Holopis.com, Selasa (13/8).
Jokowi bahkan berharap, backup data itu bisa dilakukan secara berlapis demi alasan keamanan terjadinya kebocoran.
“Kalau bisa backup data itu berlapis sehingga kalau di hack 1 masih punya 2 atau 3. Ini penting sekali ke depan agar kabupaten kota diarahkan untuk ke sana,” tegasnya.
Terbaru belakangan ini ketika data pribadi pegawai negeri sipil (PNS) yang disimpan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) melalui sistem Satu Data ASN diduga menjadi sasaran peretasan oleh peretas anonim “TopiAx”.
Data-data itu ditawarkan peretas di BreachForums, sebuah forum jual-beli hasil peretasan, seharga US$ 10 ribu atau sekitar Rp 160 juta.
Dugaan itu diungkapkan oleh Communication dan Information System Security Research Center (CISSReC), sebuah lembaga riset keamanan siber.
Dalam temuan mereka, akun “TopiAx” mengunggah sebuah postingan di BreachForums pada Sabtu, 10 Agustus 2024. Di dalam postingan itu, dia mengklaim mendapatkan data dari BKN sejumlah 4.759.218 baris.