HOLOPIS.COM, JAKARTA Raja Charles memberikan dukungan terhadap warga Inggris yang melawan kericuhan yang terjadi di negara mereka beberapa hari belakangan ini.

Raja Charles mengatakan ia benar-benar tersentuh dengan semangat komunitas tersebut, dan ia terus mendapatkan perkembangan berita.

Pernyataan Raja Charles tersebut terjadi dalam percakapan telfon dengan Perdana Menteri Inggris, Sir Keir Starmer.

“Dalam percakapan telfon ini, Yang Mulia mendapatkan perkembangan kabar dari kondisi terbaru, dan beliau mengekspresikan rasa terima kasih kepada polisi dan tim gabungan yang telah melakukan sedemikian rupa demi mengembalikan perdamaian di daerah yang terkena kekerasan,” kata juru bicara tanpa menyebutkan nama tersebut, dikutip Holopis.com, Minggu (11/8).

Beberapa belakangan ini, Perdana Menteri dan Raja Charles sering bertemu untuk membahas keberlangsungan negara mereka serta laporan terkait apa saja hal penting yang terjadi.

Dijelaskan pula oleh juru bicara Istana Buckingham bahwa Raja Charles berharap agar warga Inggris tetap mengedepankan rasa hormat kepada satu sama lain, dan juga rasa saling mengerti demi menguatkan negara mereka.

“Tetap menjadi harapan Yang Mulia agar semua masyarakat saling menghormati, dan saling memahami untuk menguatkan negara,” lanjutnya.

Sebagai informasi, semasa jabatannya Raja Charles memiliki tujuan kekuasaan yang mengedepankan keberagaman komunitas di Inggris.

Saat ini, Inggris diketahui merupakan negara yang dengan rakyat yang sudah beragam, dipenuhi dengan keturunan kulit putih dan juga Asia.

Sekedar mengingatkan kembali, Inggris saat ini sedang mengalami momen-momen menegangkan akibat kericuhan dari pendukung sayap kanan yang keberatan dengan keberadaan imigran di sana.

Protes besar-besaran yang membuat pendemo serta polisi bentrok tersebut dimulai dari salah paham, saat tersebar berita hoaks yang mengatakan bahwa pelaku penikaman terhadap tiga anak perempuan adalah pria muslim.

Meskipun kabar salah itu sudah diluruskan dan terungkap bahwa penikam ternyata beragama Kristen, namun kekacauan sudah kadung terjadi.