HOLOPIS.COM, KARAWANG – Insiden kekerasan yang terjadi pada Sabtu (10/8) malam, sekitar pukul 22.00 WIB, di Rengasdengklok, Karawang, telah mengejutkan banyak pihak. 

Sebuah mobil yang mengangkut sejumlah tokoh agama dan warga diserang oleh sekelompok orang tak dikenal. Mobil tersebut dikepung, dipersekusi, dan dirusak dalam aksi yang diduga dilakukan oleh kelompok anarkis.

Salah satu tokoh yang berada di dalam mobil tersebut adalah KH. Asep Syarif, Pimpinan Pondok Pesantren Manbaul Ulum Rengasdengklok, serta Rois Syuriyah MWC NU Cikarang Utara. 

Selain mereka, beberapa ibu-ibu juga menjadi korban dalam insiden tersebut. Rombongan ini diketahui sedang dalam perjalanan menuju pengajian di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok.

Dalam peristiwa tersebut, dua orang dilaporkan menjadi korban pemukulan. Seorang anggota Banser dan seorang santri mengalami luka-luka akibat serangan brutal dari kelompok tersebut.

Ketua PCNU Karawang, Deden Permana, menyatakan keprihatinannya atas insiden ini. “Saya turut prihatin atas kejadian kekerasan yang menimpa beberapa kyai dan barisan Ansor serbaguna malam tadi,” ujar Deden, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (11/8).

Deden juga mendesak pihak kepolisian untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.

“Kami, sebagai Nahdliyin Karawang, mengutuk keras tindakan kekerasan oleh gerombolan anarkis tersebut, dan mendesak Polres Karawang untuk bertindak tegas, mengusut, dan menangkap pelaku agar tidak ada lagi kelompok yang bertindak melawan hukum secara arogan,” tegas Deden.

Insiden ini telah menimbulkan keprihatinan dan kecaman dari berbagai pihak. Masyarakat berharap pihak kepolisian, khususnya Kapolres Karawang yang baru menjabat, segera mengusut tuntas kasus ini agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.