Holopis.com Juru bicara PKS, Muhammad Kholid mulanya menjelaskan, bahwa persiapan opsi itu dilakukan karena Anies sudah gagal memenuhi syarat yang ditentukan untuk bisa berlabuh bersama PKS di Pilkada Jakarta.

“Karena sampai 4 agustus kemarin kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki itjtihad opsi-opsi lainnya,” kata Kholid, Sabtu (10/8).

Kholid menyebut, PKS mulai mengambil ancang-ancang opsi kedua untuk bekerja sama dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Komunikasi dengan KIM, kata dia, pun tengah didalami.

Kholid kemudian menekankan, Anies telah melewati tenggat waktu mencari partai koalisi pada pekan lalu. Karena itu, kini PKS tengah mendalami opsi kedua ketimbang melanjutkan duet AMAN.

“Pimpinan kami berkomunikasi dengan pimpinan parpol lain termasuk dengan Koalisi Indonesia Maju. Sekarang kita mendalami komunikasi di opsi yang kedua. Lebih mendalami opsi kedua ini dengan pimpinan KIM,” tukasnya.

Kholid kemudian enggan banyak berkomentar apakah di Koalisi Indonesia Maju nantinya akan tetap mengusung Anies Baswedan. Dia hanya menyebut PKS berfokus untuk memajukan kadernya dalam kontestasi Pilkada di Jakarta.

“Tentu ini opsi kedua beda dengan opsi pertama. Jadi keputusan yang tidak berubah sejak awal adalah karena aspirasi dari mandat warga Jakarta tertinggi itu di PKS karena kita pemenang pemilu,” tuturnya.

“Maka PKS memutuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur atau sebagai calon wakil gubernur, itu keputusannya,” tambahnya.