HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anies Baswedan tidak terima dengan isu penjegalan terhadap dirinya untuk maju kembali di Pilkada Jakarta 2024.
Pasalnya, Anies merasa menjadi orang yang paling berjasa terhadap kondisi Jakarta selama dirinya memimpin.
“Yang dikerjakan di Jakarta, teman-teman bisa lihat, penanganan pandemi COVID, teman-teman bisa lihat transportasi, anda bisa lihat kartu untuk orang miskin, penanganan untuk pendidikan, kesehatan,” kata Anies dalam pernyataannya pada Sabtu (10/8) seperti dikutip Holopis.com.
Anies kemudian mengklaim, dirinya menjadi orang yang paling layak membuat situasi di Jakarta menjadi lebih baik. Sehingga, pria yang justru terlibat kasus korupsi Formula E ini menuding ada yang tidak beres jika dirinya tidak diberikan kesempatan kembali maju.
“Apabila berpihak pada keadilan dan Kesetaraan dan lemah itu ditakuti, berarti ada yang salah dari republik ini,” klaimnya.
Anies berpendapat saat ini Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpihak kepada warganya. Hal itulah yang membuat Anies terpanggil untuk kembali mengikuti kontestasi pilkada.
“Justru hari ini kita membutuhkan yang berpihak pada kesetaraan, keadilan, dan berpihak pada mereka yang lemah dan itu juga yang membuat, ketika saya mendapatkan panggilan untuk mengikuti proses politik pilkada,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, PDIP mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan laporan adanya potensi skenario penjegalan Anies Baswedan maju di Pilkada Jakarta.
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengklaim langkah penjegalan tersebut memang sedang dipersiapkan.
“Ya kalau kami menerima laporan memang ada upaya-upaya untuk mengganjal pencalonan Anies Baswedan,” kata Hasto dalam keterangannya pada Kamis (8/8).
Dengan adanya skenario potensi penjegalan, Hasto pun belum bisa memastikan apakah PDIP akan balik mendukung Anies Baswedan.
“Ya ini kan baru sinyal, faktanya kan belum terjadi. Sehingga kami terus mencermati hal tersebut dan terus berdialog,” ucapnya.
Hasto yang sempat tersandung kasus korupsi di KPK itu pun menjanjikan akan berusaha melawan upaya penjegalan Anies Baswedan atas nama demokrasi.
“Ketika ada upaya-upaya untuk mengganjal calon-calon tertentu, itu kehidupan demokrasi kita tidak sehat. Karena itu lah PDI Perjuangan terus mengawal agar kontestasi pilkada dapat terus berlangsung sehat,” jelas Hasto.
“Dan tidak ada bentuk penghadangan kepada siapapun, partai manapun, kader manapun. Karena setiap anak bangsa oleh konstitusi itu memiliki hak konstitusional untuk dicalonkan,” tambahnya.