HOLOPIS.COM, JAKARTA – TNI AL (Angkatan Laut) melakukan pengamanan terhadap terduga pelaku perompakan yang kerap terjadi di Selat Malaka.

Komandan KRI Siliman-848 Mayor Robi Dwi Wijatmiko mengungkapkan, penangkapan itu bermula ketika kapal MT. Maran Antares melaporkan adanya percobaan perompakan yang dilakukan oleh 6 orang.

“Diperkirakan mereka telah menaiki kapal pada saat di Perairan Pulau Karimun, malam hari,” kata Dwi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (9/8).

Saat beraksi, para perompak ity membawa senjata tajam dan tidak segan-segan melukai kru kapal. Mereka mengambil beberapa barang milik pribadi seperti jam tangan, kamera dan barang berharga lainnya.

“Selanjutnya perompak tersebut melarikan diri keluar dari kapal menggunakan perahu motor,” imbuhnya.

Kapal MT. Maran Antares sendiri berlayar dari pelabuhan UEA menuju ke Pulau Nipah. Kapal yang memiliki ukuran panjang 333 meter dan lebar 60 meter, berbendera Yunani itu membawa 29 orang Anak Buah Kapal (ABK).

Pasca kejadian tersebut, barulah pada Kamis (8/9), pihaknya mendapatkan perintah dari Guskamla Koarmada I untuk segera menuju lokasi terjadinya perompakan jarak 5 NM di Barat Pulau Nipah.

Setelah sampai di lokasi sore hari, terlihat melalui teropong MT. TMN Plenitude yang berdampingan dengan MT. Maran Antares sedang mengusir perahu motor yang mencoba mendekati kapal.

Mereka pun mengusir dengan menyemprotkan air dari selang sprinkle kapal dengan tujuan mencegah perahu motor itu mendekat.

Melihat kedatangan KRI Siliman-848, perahu motor tersebut berupaya untuk kabur. Namun KRI Siliman-848 memberikan peringatan kepada perahu motor tersebut untuk berhenti dan dilaksanakan pemeriksaan.

Dari hasil pemeriksaan didapatkan tiga terduga perompak dengan inisial LS (46 th), TS (26 th), dan PA (35 th) semuanya berasal dari Tg. Balai Karimun. Barang bukti yang berhasil diamankan yaitu perahu motor tanpa nama GT 6, jirigen, rokok, miras, dan buah kelapa.

Menurut informasi yang diterima, mereka kerap menggunakan modus menukar barang atau menjual barang sembari meninjau kondisi kapal. Tidak jarang pula mereka langsung meminta dengan paksa.

“Hal-hal seperti inilah yang dapat membuat citra Perairan di Selat Malaka tidak aman,” tegasnya.

Selanjutnya seluruh barang bukti dan terduga perompak dibawa menuju Pangkalan TNI AL (Lanal) Tg. Balai Karimun.