HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ribuan pengunjuk rasa anti rasisme di Inggris akhirnya turun ke jalan demi membela minoritas yang sedang merasa terancam akibat kericuhan yang terjadi dalam rangka menolak para imigran di Inggris.
Beberapa anti kelompok sayap kanan ini mengatakan mereka menolak ideologi sayap kanan yang dinilai memiliki nilai-nilai rasis terhadap masyarakat minoritas di Inggris.
“Jalanan siapa? Jalanan kita! Hentikan kelompok sayap kanan,” kata para pengunjuk rasa di daerah Walthamstow, timur laut London, dikutip Holopis.com, Kamis (8/8).
Salah satu warga bernama Sara Tresilian mengatakan bahwa mereka yang melakukan kericuhan dan menolak para imigran di Inggris tidak mewakili keseluruhan warga Britania Raya.
“Saya tinggal di wilayah ini dan kami tidak ingin orang-orang ini muncul di jalan kami, mereka tidak mewakili kami,” kata Sara.
Sebagai informasi, kericuhan yang terjadi di masjid-masjid di berbagai kota besar serta kecil di Inggris dan Irlandia Utara.
Kericuhan dipicu dari penikaman tiga anak perempuan pada 29 Juli. Muncul hoaks bahwa penikam adalah seorang pria muslim sehingga menjadi alasan para kelompok sayap kanan untuk menyerang mereka dengan identitas muslim di Britania Raya.
Mereka menilai bahwa para imigran telah merusak tatanan warga Inggris dan mencuri pekerjaan-pekerjaan mereka.
Aksi kekacauan yang dilakukan pun membuat kelompok masyarakat Inggris lainnya turun tangan dan melindungi beberapa masjid dari serangan para pericuh.
Perdana Menteri Keir Starmer Sebut Para Pericuh Adalah
Sementara itu, Perdana Menteri Keir Starmer mengecam aksi kekerasan yang dilakukan para aktivis sayap kanan serta disinformasi media sosial.
Ia menjanjikan sanksi pidana segera terhadap para pelanggar.
“Apa pun motivasinya, ini bukan protes. Ini murni kekerasan dan kami tidak akan mentolerir serangan terhadap masjid atau komunitas muslim kami,” kata Starmer.
Kekerasan sebelumnya terus berlanjut hingga Senin malam waktu setempat di Belfast di wilayah utara Irlandia. Sebuah supermarket dibakar, bom diledakkan, dan batu-batu dilempar ke polisi.