HOLOPIS.COM, JAKARTA – PKS (Partai Keadilan Sejahtera) kembali mengungkapkan salah satu alasan mereka lebih memilih Bobby Nasution ketimbang Edy Rahmayadi di Pilgub Sumatera Utara 2024.
Politikus senior PKS, Tifatul Sembiring menyinggung mengenai kepemimpinan di Sumatera Utara yang sudah sangat lama tidak dipimpin oleh warga lokal yang bermarga khas Sumatera Utara.
“Ada juga nada-nada yang agak menggelitik, dikirim ke WA saya. ‘Pak Tif, sejak masa reformasi 1998, sudah 26 tahun belum ada Gubernur Sumut yang bermarga’. Benar juga ya. Dari Melayu sudah, dari suku Jawa sudah. Yah sekali-sekali boleh dong gubernur yang bermarga di Sumut,” kata Tifatul dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (7/8).
Tifatul kemudian membenarkan bahwa PKS sebenarnya sudah mencoba menawarkan Edy Rahmayadi untuk maju kembali di Pilgub Sumatera Utara. Namun, Edy dianggap gagal memenuhi syarat untuk mencari partai yang diajak berkoalisi untuk mengusungnya.
Edy bahkan, lanjut Tifatul, sudah sempat mengklaim bakal mendapatkan dukungan dari PDIP untuk maju sebagai petahana.
“Namun sampai lebih kurang 4 kali penundaan, bahkan sampai hari ini, PDIP belum memberikan SK cagub kepada Pak Edy. Belum ada kepastian, dan siapa cawagubnya,” ungkapnya.
“Jadi PKS Sumut harus menunggu sampai kapan? Padahal ada batas-batas waktu, administrasi, jadwal pilkada, pendaftaran, syarat-syarat calon, dan lain-lain yang harus dilengkapi semua,” lanjutnya.
Oleh karena itu, Tifatul memastikan bahwa PKS akhirnya lebih memilih Bobby Nasution yang sudah didukung oleh super koalisi. Sehingga, Tifatul menepis adanya pandangan pihaknya mendukung politik dinasti saat mendukung Bobby.
“Ada yang menuduh PKS mendukung politik dinasti lah, suul khotimah, tergiur dana, dan sebagainya. Bukan begitu saudara-saudaraku. Insya Allah PKS tidak berubah,” klaimnya.