Advertisement
Categories: Internasional

Kronologi Kericuhan London, Apa yang Picu Kekacauan Terjadi di Britania Raya?

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTAInggris saat ini sedang mengalami kericuhan terbesar selama beberapa tahun terakhir. Para demonstran oleh kelompok sayap kanan sudah meningkat drastis menjadi bentrokan dengan polisi di beberapa kota.

Kericuhan muncul pasca informasi salah terkait pembunuhan tragis tiga gadis muda di insiden penikaman. Akibat kericuhan ini, sekitar 400 orang sudah ditangkap.

Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengecap kericuhan dan mengatakan bahwa siapa pun yang mengambil bagian dalam kericuhan ini nantinya akan menyesal.

“Saya jamin anda akan menyesal mengambil bagian dalam kekacauan ini, baik secara langsung atau mereka yang menyebabkan kekacauan ini secara online,” demikian disampaikan Keir Starmer, dikutip Holopis.com.

Ia pun mengatakan bahwa mereka yang berpartisipasi dalam gerakan ini adalah premanisme yang terorganisir dan dilakukan oleh hanya minoritas warga Inggris.

Apa yang Menjadi Awalan Kericuhan Inggris Ini?

Kericuhan dimulai saat terjadi insidan dalam sebuah komunitas tari di Southport Inggris. Tiga anak perempuan ditikam hingga meninggal dunia oleh seorang pria muda berusia 17 tahun bernama Axel Rudakubana.

Axel dilahirkan di Cardiff, ibukota Welsh dari orang tua Kristen asal Rwanda. Namun, sempat tersiar hoaks bahwa pelaku adalah seorang imigran muslim.

Kemudian muncul lah sebuah aksi protes dengan teriak-teriakan yang membenci imigran. Kemudian terikut pula seruan rasis terhadap para muslim yang merupakan minoritas di Inggris.

Muslim Inggris Dinilai Tak Sejalan dengan Warga Britania Raya

Pemimpin Gerakan populer Reformasi yang anti-imigran, Nigel Farage mengatakan bahwa masyarakat Islam tidak memiliki nilai-nilai yang sama dengan warga Inggris.

“Apa yang kalian lihat di jalan-jalan Hartlepool, London, atau Southport tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang mungkin terjadi dalam beberapa minggu ke depan,” kata Farage yang kemudian memicu kontroversi.

Saat ini, pihak kepolisian dan pemangku kepentingan di Inggris mengatakan bahwa pelaku kekerasan akan diadili. Sementara itu, komunitas etnis minoritas serta imigran di Inggris semakin merasa ketakutan.

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Profil Rachel Brosnahan, Aktris Lois Lane di Film Superman 2025

Aktris asal Amerika Serikat Rachel Brosnahan akan memerankan karakter ikonis Lois Lane di film Superman…

2 jam ago

MAN 4 Jakarta Raih 10 Medali Emas di Ajang I2ASPO

JAKARTA - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan siswa madrasah di kancah internasional. Peserta didik Madrasah Aliyah…

2 jam ago

Profil David Corenswet, Pemeran Superman di Versi Terbaru

Aktor asal Amerika Serikat David Corenswet akan menjadi pemeran Superman berikutnya di film terbaru Superman…

2 jam ago

Superman Rilis 2025 dengan Tampilan Beda

Para penggemar film superhero sebentar lagi akan kembali dimanjakan dengan film Superman karya James Gunn…

3 jam ago

Indonesia Masuk 4 Besar Negara yang Mayoritas Suka Main Basket, Perbasi Termotivasi Cetak Prestasi Lebih Baik Lagi

FIBA merilis bahwa Indonesia masuk dalam daftar 4 besar negara di dunia yang masyarakatnya gandrung…

3 jam ago

Fitra Eri Larang Sang Anak yang Jago Drifting Nyetir di Jalan Raya

Pebalap senior Fitra Eri memberikan contoh yang baik bagi para orang tua. Pasalnya, ia tetap…

4 jam ago