HOLOPIS.COM, JAKARTA – Seorang dokter spesialis paru, dr Aditya Alfarizi kaget melihat perkembangan kesehatan pasiennya yang mengidap penyakit tuberculosis (TBC).
Yang membuat ia geram adalah ketika pasien tidak mengindahkan obat resep dokter usai pemeriksaan sejak tahun 2022.
“Seorang pasien remaja terdiagnosa TBC Paru sejak 2022, diarahkan untuk terapi OAT (Obat Anti TBC) selama 6 bulan, tetapi tidak diminum,” kata dr Aditya seperti dikutip Holopis.com dari akun X pribadinya @adityaalfarizi, Selasa (6/8)?
Dokter yang saat ini bekerja di Rumah Sakit Dera As-Syifa Banjarharjo tersebut semakin geram setelah mengetahui alasan mengapa pasien tersebut tak meminum obat TBC.
Sebab kata tetangga pasien, OAT adalah obat berbahaya dan tidak boleh dikonsumsi. Sehingga pasien tersebut lebih mendengarkan omongan tetangganya itu dan memilih ramuan jamu berupa rebusan kunyit dan sereh untuk membersihkan paru-parunya.
“Karena diberitahu tetangga kalau OAT itu berbahaya. Setelah 2 tahun pasien datang dengan sesak berat dan sisa berat badan 31 kg (berat awal 60 kg). Emosi banget asli,” sambungnya.
Kemudian, tindakan awal setelah mengetahui fakta pasien tersebut, dr Aditya langsung melakukan edukasi agar pikirannya terbuka soal obat anti TBC yang diresepkan oleh dokter.
“Saya edukasi hampir 30 menit untuk meyakinkan pasien bahwa OAT itu obat terbaik untuk TBC Paru,” ujarnya.
Ditegaskan dr Aditya, bahwa OAT adalah obat yang aman dikonsumsi oleh pasien pengidap penyakit TBC. Asalkan, cara mengonsumsinya benar sesuai aturan dokter.
“OAT itu aman ya, asal digunakan sesuai aturan dan berdasarkan pemeriksaan yang benar. Ibu hamil aja boleh minum OAT kok. Tapi berbahaya jika tidak sesuai aturan,” tutur Aditya.
Dalam kesempatan ini, dr Aditya memohon kepada masyarakat untuk tidak membuat saran medis kepada pasien jika tidak memiliki disiplin ilmu yang benar. Sebab, saran medis yang dilakukan secara ngawur apalagi hanya bermodal “katanya” Bisa berdampak sangat buruk bagi kesehatan pasien, khususnya bagi pengidap TBC yang tengah ia tangani itu.
“Tolonglah, kalau nggak tahu ilmunya nggak usah ngasih saran medis macem-macem, kasihan pasiennya itu, nakes yang sekolah dan tahu ilmunya malah yang didengerin tetangga,” ketusnya.
Tips aman mengonsumsi obat menurut Aditya adalah memastikan tubuh tidak kontra saat makan obat dari dokter. Sebab, setiap obat sejatinya memiliki efek samping yang berbeda-beda.
Apabila tubuh melakukan kontra atas obat yang dikonsumsi, dr Aditya menyarankan agar pasien segera konsultasi lagi dengan dokter yang bersangkutan agar dilakukan penyesuaian kembali.
“Jika saat konsumsi OAT ada keluhan yang mengganggu, segera beritahu dokter, agar di-adjust ulang terapinya, jangan terburu-buru bilang obatnya keras atau bahaya,” papar Aditya.
Para penonton film Indonesia menyambut positif, hadirnya film-film nasional yang tayang di bisokop maupun aplikasi…
Setelah mengumumkan 20 nama pelatih teknik pada hari Jumat (20/12) siang WIB, Pengurus Pusat Persatuan…
Artis Indonesia Kimberly Ryder curhat bahwa ia dilarang oleh mantan suaminya, Edward Akbar, untuk menggunakan…
Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) bergerak bervariatif pada perdagangan hari…
Puncak arus mudik perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 diprediksi akan terjadi pada hari…
Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami kenaikan yang signifikan…