HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengaskan, agar setiap kader Partai Gerindra untuk menjaga perjuangan dan kemenangan yang telah diraih.
Hal tersebut disampaikan Muzani, saat hadir dalam acara Rapat Kerja Nasional Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8).
GEKIRA adalah salah satu organisasi sayap Partai Gerindra yang diketuai oleh Farry Djemy Francis, anggota DPR RI 2014-2019.
Dalam kesempatan tersebut, Muzani juga menyampaikan bahwa Prabowo adalah sosok yang mempu menjaga kebhinekaan dalam berbangsa dan bernegara.
“Kita inginkan pemimpin yang bisa jaga kelangsungan, kebersamaan kita berbangsa bernegara. Kita ingin menjaga kerukunan, menjaga kebhinekaan,” kata Muzani dalam pidatonya yang dikutip Holopis.com. Minggu (4/8)
“Prabowo Subianto adalah sosok yang bisa kita yakini untuk bisa menjaga itu semua. Kita sekarang diuji dengan sebuah kemenangan. Ujian kemenangan jauh lebih berat dari pada kekurangan dan keterbatasan. Ujian kemenangan berarti ada harapan,” sambungnya.
Menurut Muzani, ujian kemenangan jauh lebih berat daripada ujian sebelum Prabowo terpilih sebagai presiden. Kemenangan dalam pemilu, kata Muzani, adalah ujian yang paling sulit karena harus menjaga kepercayaan rakyat, karena suara rakyat adalah suara Tuhan.
Itu sebabnya, Muzani meminta kepada seluruh kader Gerindra agar tidak terjebak dalam kepentingan jangka pendek atau pragmatisme yang bisa mencederai simpati publik.
“Karena itu bagi kader Gerindra termasuk GEKIRA, dalam menghadapi ujian itu kita harus tahu diri bahwa ini ujian yang jauh lebih berat dari pada sebelum Pak Prabowo terpilih jadi presiden,” ujarnya.
Kami berharap kita semua harus rendah hati. Bahwa kemenangan ini kepercayaan ini dari rakyat. Ada gelombang rakyat yang mempercayakan kepada kita. Karena ujian kemenangan sering kali kita tergoda pragmatisme dan hedonisme,” sambung Muzani.
Kemudian, Muzani juga mengatakan bahwa banyak entitas politik di Indonesia sering terjebak dengan kepentingan jangka pendek yang menyebabkan simpati rakyat jadi berkurang.
“Kita harus jauhkan pragmatisme hedonisme dan kita harus jaga Pak Prabowo, kita harus kita jaga beliau sebagai orang yang bisa menjaga perjuangan dan kepercayaan rakyat,” tandasnya.
Sejatinya, menurut Muzani, seorang wakil rakyat baik di level eksekutif sebagai presiden dan level legislatif sebagai anggota DPR harus bisa menerapkan sifat-sifat ketuhanan. Jika sifat-sifat ketuhanan tidak dipraktikkan oleh seorang wakil rakyat, maka rakyat akan kecewa dan marah.
Itu sebabnya, Muzani meminta kepada setiap anggota DPR Gerindra yang terpilih baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten, dan kota harus bisa menerapkan sifat-sifat ketuhanan dalam memperjuangkan aspirasi rakyatnya.
“Itu sebabnya kita harus berusaha menghadirkan praktek kekuasaan dalam pikiran kita bahwa Tuhan selalu mengawasi proses jalannya pemerintahan. Maka itu saudara harus suarakan hati nurani dan terapkan sifat-sifat ketuhanan agar teman-teman terus mawas diri,” jelas Muzani.
Muzani menambahkan, rakyat sangat menaruh harapan besar terhadap pemerintahan Prabowo ke depan dalam menjadikan Indonesia adil dan makmur. Harapan besar rakyat itu, kata Muzani, rasanya akan bisa diwujudkan oleh Prabowo. Itu terlihat dari respons pemimpin dunia yang menerima Prabowo dalam kunjungan kenegaraannya beberapa waktu lalu.
“Pak Prabowo sekarang belum dilantik beliau sebagai presiden terpilih begitu dihormati oleh pemimpin dunia. Belakangan kita lihat Presiden Rusia Putin duduk sejajar memberikan jempolnya kepada Pak Prabowo dalam kunjungan beliau. Presiden Turki Erdogan yang memberikan penghormatan kepada Pak Prabowo. Pak Prabowo juga mendapatkan penghormatan yang luar biasa dalam kunjungannya di Perancis,” tukas Muzani.
Dan kita semua yakin Pak Prabowo adalah sosok pemimpin yang mendapat penghormatan dari dunia internasional karena kepiawaian beliau berkomunikasi dan personalitinya. Inilah Soekarno baru atau The New Soekarno bagi Indonesia,” pungkasnya.