HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Nasdem menngapresiasi sikap Presiden Jokowi (Joko Widodo) yang berani meminta maaf atas kekhilafanya selama memimpin dua periode.

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali menganggap permintaan maaf Jokowi adalah bukti kebesaran hati dan bentuk kerendahan hati seorang pemimpin negara.

“Bagi saya, itu adalah satu bentuk kebesaran jiwa bagi seorang pemimpin. Jadi mengesampingkan, menghilangkan, arogansi. Jadi kesadaran bahwa tidak sempurna, kesadaran bahwa masih banyak hal yang perlu diselesaikan, itu adalah bentuk kerendahan hati,” kata Ahmad Ali dalam keterangannya pada Jumat (2/8) seperti dikutip Holopis.com.

“Artinya, menurut saya, itu hal yang positif dan kita tidak perlu membawa ini dalam konteks politik ya,” tambahnya.

Pria yang akrab disapa Mat Ali itu juga menilai, apa yang disampaikan Jokowi adalah sebagai pertanggungjawaban moral sebagai seorang pemimpin karena tidak bisa memenuhi semua warga.

“Bahwa kita tahu, dalam proses politik maupun dalam berbangsa, selama ini banyak sekali orang, sekelompok, yang kemudian menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah. Dan sekian banyak aspirasi itu, pasti tidak semua akan terpuaskan,” ujarnya.

Ali mengatakan, pada hakikatnya, seorang manusia tak ada yang sempurna dalam menjalankan tugas. Ali menyebut Presiden Jokowi juga merupakan manusia biasa.

“Hakikatnya, sebagai manusia jauh dari kesempurnaan. Tentunya permintaan maaf itu harus kita terjemahkan bahwa Pak Jokowi sebagai manusia biasa,” tukasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan permohonan maafnya kepada seluruh bangsa Indonesia atas semua kesalahan dan kekhilafan selama memimpin Indonesia.

Ucapan permohonan maaf ini disampaikan Jokowi sekaligus mengatasnamakan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, di mana keduanya akan mengakhiri masa kepemimpinan nasional mereka selama satu periode terakhir di bulan November 2024.

“Di acara dzikir dan doa kebangsaan ini, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Prof KH Ma’ruf Amin ingin memohon maaf atas segala kesalahan dan kekhilafan selama menjalankan amanah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Jokowi.