Kamis, 19 September 2024
Kamis, 19 September 2024
NewsEkobizJadi Menkeu Keluarga, Literasi Keuangan Perempuan Lebih Unggul Ketimbang Laki-laki

Jadi Menkeu Keluarga, Literasi Keuangan Perempuan Lebih Unggul Ketimbang Laki-laki

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2024.

Hasil survei yang mengambil data di tahun 2023, didapati indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dimana literasi keuangan perempuan tercatat 66,75 persen, sementara laki-laki 64,14 persen.

Menurut Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi hasil survei ini cukup menarik lantaran sebelumnya literasi keuangan laki-laki yang lebih baik ketimbang perempuan.

“Dahulu tingkat literasi (keuangan) perempuan itu di bawah laki-laki, ini jadi fokus kita karena ibu-ibu adalah menteri keuangan di rumah tangga, makanya kita fokus di program untuk ibu-ibu dan di tahun sebelumnya (2023), tingkat literasi perempuan lebih tinggi,” katanya dalam konferensi pers Jumat (2/8) seperti dikutip Holopis.com.

Friderica atau yang akrab disapa Kiki itu menyampaikan, indeks inklusi keuangan perempuan juga lebih tinggi dibandingkan dengan indeks inklusi keuangan laki-laki, yakni masing-masing 76,08 persen dan 73,97 persen.

Adapun secara umum, hasil SNLIK Tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia tahun 2023 yang mencapai 65,43 persen, dengan indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Dalam survei tersebut juga diukur mengenai tingkat literasi keuangan syariah, dimana didapati angka sebesar 39,11 persen. Sementara indeks inklusi keuangan syariah tercatat sebesar 12,88 persen.

“Dari survei ini memang literasi dan inklusi keuangan syariah perlu untuk lebih ditingkatkan lagi,” ujar Kiki.

Adapun dari sisi usia, kelompok masyarakat berusia 26-35 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, yakni sekitar 74,82 persen. Kemudian diikuti rentang umur 36-50 tahun sebesar 71,72 persen, dan 18-25 tahun memiliki indeks literasi sebesar 70,19 persen.

Sebaliknya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah yakni masing-masing sebesar 51,70 persen dan 52,51 persen.

Lebih lanjut, Kiki memaparkan untuk kelompok umur 26-35 tahun, 36-50 tahun dan 18-25 tahun memiliki indeks inklusi keuangan tertinggi, yakni masing-masing sebesar 84,28 persen, 81,51 persen, dan 79,21 persen.

Namun untuk kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun masih mempunyai indeks inklusi keuangan terendah masing-masing tercatat sebesar 57,96 persen dan 63,53 persen.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Australia Hentikan Penyelidikan Antidumping Produk Nanas Indonesia

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Pemerintah Australia memutuskan untuk menghentikan penyelidikan...

IHSG Melesat Usai BI dan The Fed Turunkan Suku Bunga

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Sesi I hari ini, Kamis (19/9), melesat hingga berhasil tembus level resistance 7.900.

SRBI Makin Laku, Kepemilikannya Capai Rp 918,42 Triliun

Bank Indonesia (BI) mencatat kepemilikan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sampai dengan tanggal 17 September 2024 telah mencapai Rp 918,42 triliun.

BI Catat Penyaluran Kredit Tumbuh 11,40 Persen

Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit oleh perbankan per Agustus 2024 mengalami pertumbuhan sebesar 11,40 persen secara tahunan (yoy).