Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Layanan angkutan umum Biskita di Depok yang telah mengaspal sejak 15 Juli lalu diapresiasi oleh Pengamat transportasi, Djoko Setijowarno. Meski demikian, cangkupan pelayanan transportasi serupa mesti diperluas hingga ke pemukiman warga yang berada di Bodetabek.

Menurut Djoko, BisKita adalah program pembenahan angkutan umum yang digagas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek tahun 2021 lahir setelah adanya evaluasi tentang kondisi angkutan umum berbasis jalan di Bodetabek yang memprihatinkan, karena angkot yang beroperasi di Bodetabek usianya rata-rata di atas 10 tahun.

“Data dari Badan Pengelola Taperum yang dihimpun Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (April 2024), di Bodetabek, ada 1.951 kawasan perumahan dari 128 lokasi atau 6,5 persennya termasuk kategori kawasan perumahan kelas atas yang belum diberikan layanan angkutan umum subsidi,” katanya, Senin (29/7). 

Perumahan kelas atas tersebut tersebar di Kabupaten Bekasi 23 lokasi, Kab Bogor (5 lokasi), Kabupaten Tangerang (45 lokasi), Kota Bekasi (8 lokasi), Kota Bogor (3 lokasi), Kota Depok (1 lokasi), Kota Tangerang (10 lokasi), dan Kota Tangerang Selatan (32 lokasi). Kawasan perumahan kelas atas sebagian sudah dilayani JR Connection (JRC).

“Masih ada 1.817 perumahan di Bodetabek yang harus mendapat layanan angkutan umum. Sekitar lebih dari 95 persen kawasan perumahan di Bodetabek tidak memiliki akses layanan transportasi umum,” paparnya.

Dikatkan Djoko Beban masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. 

Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi. Dirancang tidak lebih dari 500 meter dari hunian sudah mendapatkan layanan angkutan umum.

“Untuk memperluas jangkauan tersebut pemerintah daerah perlu melakukan pembenahan angkutan umum perkotaan tahun ini dengan APBN,” tutupnya.