Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memastikan, bahwa pihaknya tidak akan memotong anggaran untuk program makan gratis.

Dalam kegiatan pemberian makan siang gratis yang dilakukan di Bogor, Jawa Barat, Gibran pun pamer penampakan makanan dengan budget nyaris mencapai Rp 15.000.

“Untuk menu hari ini cost-nya itu Rp 14.900. Ada nasi, ayam, sayur, buah-buahan,” kata Gibran dalam pernyataannya pada Selasa (23/7) seperti dikutip Holopis.com.

“Jadi untuk anak-anak kita, untuk para generasi penerus, kita tidak boleh pelit,” tegasnya.

Gibran juga menampik anggapan Muhadjir Effendy yang sebelumnya menyebut bahwa bisa saja harga makanan di setiap daerah berbeda. Yang ada kemudian menurut Gibran, hanya perbedaan di menu makanannya.

“Di masing-masing daerah, mungkin di masing-masing daerah ada yang misalnya memakai sayuran-sayuran atau buah-buahan khas di daerah itu. Jadi tiap daerah mungkin menunya beda,” terangnya.

Oleh karena itu, Gibran sekali lagi menegaskan anggaran per menunya tidak akan dipotong menjadi Rp 7.500.

“Tapi intinya adalah tidak mungkin harganya dikurangi sampai Rp 7.500 ya. Jadi tiap daerah mungkin menunya beda, cara distribusinya beda, cara masaknya beda. Tidak masalah. Yang penting anggaran yang sudah ada itu ter-deliver ke anak-anak,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menjawab kabar mengenai pemotongan anggaran untuk makan bergizi gratis yang ramai diperdebatkan saat ini.

Mengenai adanya angka Rp 7.500 per porsi untuk makanan bergizi gratis, Muhadjir menilai angka itu masih terbilang sangat besar untuk daerah tertentu.

“Saya kira untuk daerah tertentu Rp7.500 sudah sangat besar itu,” kata Muhadjir Effendy dalam pernyataannya, Jumat (19/7).

Kendati belum ada keputusan, Muhadjir meyakini bahwa kebijakan tersebut nantinya akan tetap memprioritaskan makanan sesuai standar kesehatan.

“Jadi ini masih dalam proses pematangan. Tetapi insya Allah berapapun nilainya yang penting memenuhi standar, standar untuk kesehatan,” tukasnya.