Holopis.com HOLOPIS.COM, JAWA BARAT – Anggota Pemadam Kebakaran Kota Depok, Sandi Butar Butar menyampaikan hasil pertemuan dirinya dengan Kepala UPT Cimanggis, Dede Kurnia yang dilakukan hari ini.

Dalam penjelasannya, ia tidak mendapatkan perilaku yang berlebihan dari Kepala UPT. Ia hanya datang dan diminta masuk ke dalam ruangan untuk diabsensi saja.

Bahkan kata Sandi, apa yang terjadi di dalam ruangan Kepala UPT tersebut hanya formalitas belaka, karena ada perintah langsung dari Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Adnan Mahyudin, serta Kepala Bidang Operasional Sarana dan Prasarana (Sarpras), serta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

“Intinya Kepala UPT saya itu baru, saya hanya disuruh ngisi absen dan dia melakukan formalitas karena disuruh kepala bidang operasional sarpras dan juga kepala dinas dan juga kepala BKPSDM,” kata Sandi kepada jurnalis yang menemuinya, Selasa (23/7) seperti dikutip Holopis.com.

Kemudian di dalam pengisian absensinya, Sandi menyatakan telah mencoret ketiga nama temannya yang ikut dipanggil dengan dalih pembinaan. Mereka antara lain ; Ade Hidayat, Harbi Asdiki, dan Ridwan.

Alasan mengapa dirinya mencoret tiga nama temannya tersebut, karena Sandi menilai mereka tidak bersalah, sehingga tidak layak mereka diperlakukan tidak baik oleh pimpinan lembaga pemerintah Kota Depok di bidang Damkar tersebut.

“Tadi dari absennya itu nama temen-temen saya saya coret,” ujarnya.

Sandi juga memberikan pesan kepada Kepala UPT untuk melimpahkan semua kasus keributan ini kepada dirinya saja. Jangan sampai menyentuh teman-temannya yang menurutnya tidak bersalah.

“Saya pesen kepada Kepala UPT untuk limpahkan kesalahan pada saya,” tegasnya.

Pesan ini juga ia tujukan kepada para pimpinan di atasnya yang mencoba memanggil dirinya dan ketiga temannya itu. Termasuk kepada Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok untuk menjadikannya target saja.

Sekaligus, ia meminta agar Aparat Penegak Hukum (APH) segera memeriksa dugaan tidak pidana korupsi yang disinyalir terjadi di dinas tempatnya bekerja. Sebab, nyaris seluruh sarana dan prasarana pemadam kebakaran yang ada tidak dalam kondisi layak guna. Sementara nota dinas yang sudah dilayangkan tidak kunjung mendapatkan respons positif hingga membuatnya gerah dan memilih memviralkannya ke media sosial.

“Untuk kepala bidang Sarpras, tolong saya ingin APH periksa kepala bidang operasional sama Kepala BKPSDM, berjiwa besar pak, limpahin ke saya aja, jangan ke temen-temen saya. Kalau nyali besar, ke saya aja, jiwa kesatria pak,” sambung Sandi.

Sekali lagi, Sandi menyatakan bahwa ketiga temannya tidak bersalah dalam kasus ini, sehingga ia meminta baik Kepala UPT hingga Kepala Dinas, termasuk Walikota Depok untuk memberikan sanksi kepadanya saja.

“Temen-temen saya nggak salah apa-apaan,” pungkasnya.