HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Kesehatan di Gaza yang saat ini dikuasai Hamas mengumumkan bahwa Israel kembali menewaskan 70 warga Palestina. Sementara itu 200 orang diketahui luka-luka pasca pasukan Israel mengusir mereka secara paksa di Khan Yunis.
Seorang warga menceritakan bahwa mereka disuruh mengungsi oleh militer Israel sehingga mereka harus membawa anak-anak mereka untuk pergi.
“Kami mengungsi dari wilayah Timur, mereka memanggil kami untuk mengungsi, kami membawa ana-anak kami dan pergi,” kata warga Osama Qudeih, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (23/7).
Peringatan militer itu pun menyebabkan ribuan masyarakat Palestina harus melarikan diri. Militer Israel mengatakan mereka akan bertandang kembali untuk menembakkan roket di daerah itu.
Sehingga membuat Khan Yunis harus melewati banyak pertempuran sengit di tahun ini.
Masyarakat Palestina Tak Pernah Berhenti Menerima Korban Jiwa yang Selalu Meningkat
Insiden ini pun terjadi hanya 9 hari setelah 92 warga tewas dalam serangan di Al-Mawasi. Saat itu, Israel mengaku hanya menargetkan komandan Hamas.
Sebagai informasi, usaha gencatan senjata permanen di antara keduanya terus gagal akibat Israel yang dinilai tak pernah berhenti menyerang Palestina.
Padahal menurut Hamas, mereka sudah beberapa kali mau memulai pembicaraan, bahkan jika tidak ada kemungkinan untuk gencatan senjata permanen.
Israel pun sebelumnya sudah bersumpah bahwa mereka akan menghancurkan Hamas hingga habis apapun caranya.
Sementara itu saat ini Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ini sedang berada dalam tekanan yang sangat tinggi untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Netanyahu pun akan bertemu dengan Biden untuk membahas rencana gencatan senjata ini. Presiden AS, Joe Biden sudah mendorong Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata dari perang yang sudah berlangsung selama 9 bulan ini.