Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Masturbasi merupakan salah satu aktivitas seksual yang umum dilakukan oleh banyak orang, baik pria maupun wanita. Masturbasi sering kali dianggap sebagai perilaku yang normal dan bahkan menyehatkan, namun ada sisi lain dari praktik ini yang perlu diperhatikan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dampak buruk masturbasi serta pandangan para ahli, terutama seksolog, mengenai topik ini.

Pengertian Masturbasi

Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan dengan cara merangsang alat kelamin sendiri untuk mencapai kepuasan seksual. Meskipun banyak penelitian yang menunjukkan bahwa masturbasi adalah hal yang normal dan sehat, ada juga beberapa dampak negatif yang bisa muncul akibat kebiasaan ini.

Dampak Buruk Masturbasi

1. Kecanduan dan Gangguan Psikologis

Salah satu dampak buruk dari masturbasi adalah potensi berkembangnya kecanduan. Ketika seseorang terlalu sering melakukan masturbasi, bisa muncul rasa ketergantungan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Menurut Dr. Michael S. Krychman, seorang seksolog dan penulis, “Ketika masturbasi menjadi kebutuhan yang tidak bisa dikendalikan, itu bisa mengarah pada gangguan psikologis seperti kecemasan dan depresi.”

2. Masalah Hubungan Intim

Praktik masturbasi yang berlebihan dapat mempengaruhi hubungan intim seseorang dengan pasangan. Beberapa individu mungkin merasa lebih nyaman dengan stimulasi yang dihasilkan saat masturbasi daripada saat berhubungan seksual dengan pasangan mereka.

Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dalam hubungan dan mengurangi keintiman antara pasangan. “Masturbasi tidak seharusnya menjadi pengganti hubungan intim yang sehat,” kata Dr. Laura Berman, seorang seksolog terkemuka.

3. Kesehatan Fisik

Walaupun masturbasi dianggap aman, ada kemungkinan bahwa melakukan aktivitas ini dengan cara yang tidak sehat dapat menyebabkan masalah fisik. Misalnya, teknik yang terlalu agresif atau penggunaan alat yang tidak aman dapat menyebabkan cedera pada alat kelamin.

Bahkan, beberapa pria melaporkan mengalami disfungsi ereksi jika mereka terlalu sering melakukan masturbasi tanpa variasi pada stimulasi seksual.

4. Persepsi Negatif terhadap Seks

Bagi sebagian orang, terutama yang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap masturbasi sebagai hal yang tabu, bisa berkembang persepsi negatif tentang seks.

Mereka mungkin merasa bersalah atau malu setelah melakukan aktivitas ini, yang dapat merusak hubungan mereka dengan seks dan potensi untuk menjalin hubungan yang sehat di masa depan.

5. Konsumsi Konten Seksual yang Berlebihan

Keterkaitan antara masturbasi dan konsumsi konten seksual, seperti pornografi, juga patut dicermati. Banyak individu yang mengembangkan kebiasaan masturbasi sambil menonton pornografi, yang bisa menimbulkan harapan dan ekspektasi yang tidak realistis terhadap seks dan hubungan.

Dr. David Ley, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa “Konsumsi pornografi yang berlebihan dapat menciptakan standar yang tidak realistis dan memengaruhi kepuasan seksual seseorang.”