Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan, operasional penyelenggaraan haji 2024 telah memasuki hari ke-70, dan proses pemulangan jemaah haji ke Tanah Air masih berlangsung,

Anggota Media Center Kementerian Agama (Kemenag), Widi Dwinanda menyampaikan, bahwa jemaah haji dan petugas yang telah tiba di Tanah Air berjumlah 202.245 orang.

“Mereka (jemaah yang tiba di Tanah Air) tergabung dalam 516 kelompok terbang atau kloter,” kata Widi dalam keterangan resminya, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (20/7).

Adapun pada hari ini, terdapat 14 kelompok terbang, dengan jumlah jemaah haji sebanyak 5.509 orang yang telah dan akan diterbangkan ke Tanah Air, dengan rincian sebagai berikut:

  • Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
  • Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter;
  • Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 783 jemaah/2 kloter;
  • Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 440 jemaah/1 kloter;
  • Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter;
  • Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter;
  • Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.113 jemaah/3 kloter;
  • Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter;
  • Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440 jemaah/1 kloter.

Dalam kesempatan yang sama, Widi juga menyampaikan ihwal pelayanan yang diberikan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah terhadap para jemaah, dimana KKIH Makkah tercatat telah melayani 2.771 jemaah haji sejak 20 Mei hingga 13 Juli 2024.

“Sebanyak 1.308 jemaah di antaranya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) untuk penanganan lebih lanjut,” terang Widi.

Meskipun telah menutup layanan operasionalnya, KKHI masih menyiagakan ruang IGD sebagai tempat transit bagi pasien setelah menjalani perawatan di RSAS hingga 23 Juli 2024.

KKHI Makkah, lanjutnya, juga telah menyiapkan tim advance untuk menjalankan program visitasi bagi jemaah haji yang masih dirawat di RSAS hingga tanggal yang sama.

“Pemantauan dan visitasi jemaah yang masih dirawat di RSAS akan terus dilakukan sampai semua petugas kembali ke Tanah Air,” ujarnya.

Widi menegaskan, jika masih ada jemaah yang dirawat di RSAS sampai semua petugas kesehatan kembali ke Tanah Air, hal itu akan dilaporkan kepada Kantor Urusan Haji (KUH) Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Selanjutnya, diserahterimakan kepada KJRI di Jeddah untuk melakukan pemantauan jemaah di RSAS.

“Semua jemaah haji yang masih dirawat di RSAS tetap menjadi tanggung jawab Pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia,” tandasnya.