HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati membantah adanya pandangan tentang komunikasi yang terjalin antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran berjalan buruk.
Pandangan itu muncul setelah anggota bidang keuangan Tim Prabowo-Gibran, Thomas Djiwandono dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II mendampingi Sri Mulyani.
“Apakah maksud masuknya Mas Thomas karena kita tidak ada hubungan yang bagus? Enggak, justru karena selama ini bagus,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di kantor Kemenkeu Jakarta, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (18/7).
Justru menurut Sri Mulyani, masuknya Thomas di Kementerian keuangan akan mempermudah pemerintah dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di masa transisi ini.
Sehingga nantinya, RAPBN tersebut dapat mengakomodir seluruh program kerja pemerintahan Prabowo-Gibran, mengingat APBN 2025 sendiri akan dijalankan oleh pemerintahan tersebut.
“Nah ini dengan adanya mas Thomas menjadi lebih mudah, berarti komunikasi sudah otomatis terjalin untuk menampung berbagai program-program prioritas,” kata Sri Mulyani.
Thomas dalam kesempatan yang sama juga memberikan pernyataan yang hampir sama dengan Sri Mulyani, dimana ia membantah komunikasi yang terjalin antara Kemenkeu dengan pihaknya di Tim Gugus Tugas berjalan buruk.
Dia pun menyebut, kedua belah pihak akan terus konsisten dalam berkoordinasi, agar transisi pemerintahan Presiden Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto dapat berjalan mulus.
“Konsistensi itu sudah dijalani sejak lama antara tim presiden terpilih dengan Kementerian Keuangan, tidak ada yang lebih tidak ada yang kurang,” tegasnya.
Dia pun menyampaikan, bahwa konsistensi tersebut kini menjadi bukti, bahwa Kemenkeu dengan tim presiden dan wakil presiden terpilih sudah benar-benar tertata.
“Ini untuk sekali meyakinkan atau justru memberikan suatu gambaran konkrit, bahwa konsistensi itu sudah dimatangkan,” pungkasnya.