HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pelaksanaan Pilkada Serentak termasuk wilayah Jawa Tengah saat ini tengah diramaikan dengan sejumlah nama yang diperkirakan akan bertarung dalam bursa pemilihan.

Nama-nama calon gubernur Jawa Tengah yang sudah muncul antara lain Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep, Kapolda Jawa Tengah Ahmad Luthfi, dan Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Tengah Sudaryono hingga Bupati Kendal Dico Ganinduto.

Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, saat ini konstelasi politik di Jawa Tengah masih sangat dinamis. Dosen Universitas Al-Azhar ini menambahkan jika segala kemungkinan ke depan sangat terbuka.

“Jadi saya melihat konstelasi politik di Jateng masih dinamis. Masih cair, masih akan terbuka segala kemungkinan ke depan. Karena saat ini nama-nama memang sudah muncul tapi belum ada kepastian siapa yang akan didukung dari partai mana. Semua akan menunggu ketika pendaftaran nanti di 27 hingga 29 Agustus akan terlihat jelas,” kata Ujang dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (17/7).

Jawa Tengah, lanjut Ujang, menjadi wilayah strategis. Untuk itu ada sejumlah faktor yang memengaruhi tingkat keterpilihan tinggi dalam Pilkada 2024 yang akan digelar serentak pada November mendatang.

“Paling tidak harus dilihat dari 4 variabel. Pertama popularitas, elektabilitas, isi tas (uang atau logistik) atau akseptabilitas penerimaan dari warga Jateng,” jelas Ujang.

Jadi, tambah Ujang, siapa di antara tokoh-tokoh tersebut memiliki popularitas, elektabilitas tinggi, logistik, akseptabilitasnya tinggi mereka yang punya potensi menang.

“Maka harus ada ukurannya. Ukurannya ya 4 faktor ini paling tidak, meski banyak faktor lainnya. Ini menjadi cara sederhana untuk melihat siapa yang unggul siapa yang punya potensi menang. Saat ini semuanya masih punya potensi menang,” sambungnya.