HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua bidang Hukum dan HAM PB SEMMI, Gurun Arisastra menilai bahwa sikap Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberikan sanksi kepada kelima tokoh muda NU yang berswafoto dengan Presiden Israel, Isaac Herzog kurang pas.
“Kalau Gus Yahya yang bicara pemberian sanksi terhadap akitivis NU yang bertemu Presiden Israel kurang pas itu,” kata Gurun seperti dikutip Holopis.com, Rabu (17/7).
Jika memang PBNU (Pengurus Besar Nahdlatul Ulama) ingin memberikan sanksi kepada kelima tokoh muda NU tersebut, maka sebaiknya hal itu disampaikan oleh pengurus PBNU lainnya saja.
“Yang lain saja sebaiknya bicara, jangan dia (Gus Yahya -red),” ujarnya.
Hal ini disampaikan Gurun, karena apa yang dilakukan oleh kelima tokoh muda NU di Israel tersebut adalah sikap yang pernah dicontohkan sendiri oleh Gus Yahya. Di mana pada tahun 2018 lalu, ia pernah berkunjung ke Israel dan bertemu langsung dengan Benjamin Netanyahu.
Selain bertemu, Gus Yahya bersama rombongan NU tersebut juga berswafoto dengan Benjamin yang notabane adalah Perdana Menteri Israel itu.
“Kalau Gus Yahya yang bicara, saya jadi ingat dua pepatah. Pertama ; memuluk air didulang terciprat wajah sendiri. Kedua; murid kencing berlari, guru kencing berdiri,” tukasnya.
“Apa yang dilakukan oleh aktivis NU hari ini adalah tindakan yang pernah dilakukan juga oleh Gus Yahya,” sambung Gurun.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa publik Indonesia sedang dihebohkan dengan kabar keberadaan lima orang kader muda NU yang berswafoto dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Mereka antara lain ;
- Syukron Makmum (Wakil Ketua PWNU Banten),
- Munawir Aziz (Sekretaris PCINU Inggris sekaligus Sekretaris Umum PP Pagar Nusa),
- Zainul Ma’arif (Dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia / UNUSIA),
- Nurul Bahrul Ulum (Founder Cherbon Feminist), dan
- Izza Annafisah Dania (Wakil Koordinator Bidang Kesehatan Fatayat NU).
Kelimanya saat ini dihujat netizen, bahkan PBNU secara kelembagaan menyesalkan tindakan mereka di tengah situasi genosida yang dilakukan pemerintah Israel kepada rakyat Palestina.
Bahkan dalam konferensi persnya, Gus Yahya menyatakan jika pihaknya meminta maaf kepada publik atas tindakan kelima kadernya itu. Bahkan ia membantah jika keberadaan mereka di Israel atas perintah dari organisasi.
“Kami sudah mendapat konfirmasi dari lembaga terkait di bawah PBNU ini bahwa lembaga-lembaga ini yang personilnya ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan sehingga yang dilakukan anak-anak (muda NU) ke Israel itu adalah tanggung jawab pribadi dan tidak terkait dengan lembaga,” kata Gus Yahya saat konferensi pers pada hari Selasa, 16 Juli 2024 sore.
Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga akan menjatuhkan sanksi tegas kepada kelimanya atas apa yang dilakukan, hingga mengganggu eskalasi di organisasi.
“Soal sanksi kita serahkan nanti jelas. Dari PWNU DKI akan melakukan proses, termasuk dalam soal keterlibatan LPWNU DKI tadi akan diproses dan akan diberi sanksi. Aturan kita sudah cukup jelas dan rinci,” ucapnya.