HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini, 8 Juli 2024, menjadi momen krusial bagi Pegi Setiawan, tersangka kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon tahun 2016. Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung dijadwalkan membacakan putusan praperadilan yang diajukannya, menentukan nasib Pegi dalam menghadapi proses hukum selanjutnya.
“Kita agendakan untuk putusan hari Senin tanggal 8 (Juli 2024),” kata hakim Eman Sulaeman, dalam sidang praperadilan Pegi Setiawan, Jumat (5/7) seperti dikutip Holopis.com.
Sidang pembacaan putusan tersebut akan dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Dalam pembacaan putusannya, Hakim Eman memastikan ia akan berdiri sebagai hakim yang adil tanpa memihak kepada siapa pun, melainkan kepada kebenaran dan fakta.
“Saya akan memberikan putusan yang terbaik. Terbaik ini bukan untuk pemohon atau termohon, tetapi keputusan yang terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.
Sejak permohonan praperadilan didaftarkan pada 1 Juli 2024, publik mengikuti dengan cermat perjalanan sidang demi sidang. Dimulai dengan agenda pembacaan gugatan oleh kuasa hukum Pegi, sidang berlanjut dengan pemeriksaan saksi, ahli, dan tanggapan dari pihak termohon, Polda Jawa Barat.
Jalan Terjal Menuju Keadilan
Pegi mengajukan praperadilan dengan mendasarkan pada dugaan cacat prosedur dalam penetapan dirinya sebagai tersangka. Kuasa hukumnya berargumen bahwa penetapan tersangka dilakukan tanpa alat bukti yang cukup dan tidak sesuai dengan ketentuan KUHAP.
Di sisi lain, Polda Jawa Barat selaku termohon mempertahankan penetapan tersangka Pegi. Mereka meyakini bahwa telah dikumpulkan alat bukti yang cukup, termasuk keterangan saksi, hasil otopsi, dan bukti forensik, untuk menjerat Pegi.
Persidangan praperadilan Pegi Setiawan menghadirkan berbagai fakta dan kesaksian yang menarik perhatian publik. Ahli pidana dihadirkan untuk menjelaskan tentang proses penetapan tersangka dan alat bukti yang diperlukan. Saksi-saksi pun dihadirkan untuk memberikan keterangan tentang peristiwa yang terjadi pada malam tragis pembunuhan Vina dan Eky.
Menimbang Keadilan dan Kebenaran
Kini, tibalah saatnya majelis hakim untuk menjatuhkan putusan. Hakim tunggal Eman Sulaeman akan mempertimbangkan seluruh bukti dan kesaksian yang terungkap selama persidangan sebelum memutuskan apakah penetapan tersangka Pegi Setiawan sah atau tidak.
Putusan praperadilan ini menjadi penentu langkah selanjutnya dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky. Jika praperadilan dikabulkan, Pegi Setiawan berhak dibebaskan dari status tersangka. Namun, jika praperadilan ditolak, proses hukum pidana terhadapnya akan dilanjutkan.
Mencari Keadilan bagi Semua Pihak
Kasus Pegi Setiawan menjadi sorotan publik karena menyangkut isu penegakan hukum dan pencarian keadilan. Masyarakat menaruh harapan besar kepada hakim untuk memberikan putusan yang adil dan berpihak pada kebenaran.
Terlepas dari hasil putusan praperadilan, perjuangan mencari keadilan bagi Vina dan Eky masih berlanjut. Keluarga korban dan masyarakat berharap agar pelaku sebenarnya dapat segera terungkap dan diadili seadil-adilnya.
Sidang praperadilan Pegi Setiawan menjadi pengingat penting tentang pentingnya proses hukum yang adil dan transparan. Masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif tentang perkembangan kasus ini.