Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhadjir Effendy mengatakan bahwa dirinya mendukung adanya pembiayaan kuliah melalui pinjaman online atau pinjol. Karena menurutnya, pinjol bisa memberikan kemudahan akses pembiayaan kuliah bagi para mahasiswa dan alternatif bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi.

Namun, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) tersebut menegaskan bahwa layanan fintech tersebut harus resmi dan memenuhi standar OJK (Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank Indonesia.

“Semua inisiatif baik untuk membantu kesulitan mahasiswa harus kita dukung, termasuk pinjol. Asal resmi, transparan, dan dipastikan tidak merugikan mahasiswa, kenapa tidak?,” kata Muhadjir di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (2/7) seperti dikutip Holopis.com.

Muhadjir menjelaskan, tidak ada yang salah dengan sistem pinjol. Namun sayangnya, terkadang sering terjadi penyalahgunaan untuk kebutuhan sekadar konsumtif oleh masyarakat. Sehingga stigma pinjol tersebut menjadi sangat negatif.

“Kan pinjol itu sebetulnya kan sistemnya aja kemudian terjadi fraud terjadi penyalahgunaan itu orangnya,” ujarnya.

Lantas, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini juga mengatakan, bahwa wajar jika ada anggapan komersialisasi pendidikan dengan mekanisme pembayaran kuliah memakai pinjol. Ia menegaskan bahwa setiap pihak bebas memberikan pendapatnya terkait dengan apapun, khususnya berkaitan dengan sebuah kebijakan.

“Itu soal penilaian yang bisa bermacam-macam. Seperti kemarin saya bilang, korban judi online bisa diberi bansos, lalu ditafsirkan penjudi dapat bansos, itu menyesatkan. Buktinya, ada kampus bagus di DKI yang sudah bekerja sama memberikan bantuan mahasiswa melalui pinjol,” katanya.