HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono hadir di acara Internasional Mayor Forum (IMF) di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (2/7).
Di depan 200 delegasi dari 26 negara tersebut Heru paparkan pembangunan berkelanjutan di Jakarta terutama dalam pemberantasan kemiskinan yang menggelontorkan anggaran sebesar Rp 18,96 triliun.
Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, Jakarta menjadi tuan rumah untuk membahas implementasi agenda 2030 dan tujuan pembangunan berkelanjutan.
Jumlah delegasi yang berpartisipasi dalam acara IMF 2024 ini mencapai 200 orang dari 26 negara dan 74 kota di kawasan Afrika, Asia Pasifik, Amerika Latin dan Asia Barat.
“Kami sangat berbangga bahwa momen ini berlangsung di tengah hari ulang tahun kota Jakarta ke-497 dan acara ini hadiah bagi kami karena bapak ibu bisa hadir di Jakarta,” kata Heru, dalam sambutannya, Selasa (2/7) seperti dikutip Holopis.com.
Heru mengaku, sejak tahun 2017 Jakarta telah berintegrasi tujuan pembangunan berkelanjutan di dalam perencanaan pembangunan daerah.
Salah satunya, kata Heru, dalam rencana pembangunan SDG-s dengan kerangka peraturan itu menargetkan dan indikator yang disesuaikan konteks Jakarta.
“Secara rutin Pemprov DKI melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan terhadap aksi tersebut melalui mekanisme yang ditetapkan oleh sekertariat SDG-s,” ujar Heru.
Selain itu, lanjut Heru sejumlah kebijakan dan inisiatif sudah diimplementasikan untuk mendorong pencapaian target SDG-s ditingkat daerah.
Dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan agenda 2030, Pemprov DKI sudah lakukan berbagai upaya yang fokus pada beberapa hal. Pertama penanggulangan kemiskinan kota dengan mengalokasikan sekira Rp 18,96 triliun untuk kesejahteraan warga Jakarta.
“Alokasi ini tidak ada di kota-kota lain di Indonesia, hanya ada di Jakarta. Besarnya luas biasa Rp 18,96 triliun dalam rangka salah satunya mengimpelentasikan SDG-s,” terangnya.
Kemudian, subsidi transportasi umum dan bantuan makanan tambahan untuk anak-anak yang diberikan Pemprov DKI Jakarta.
Kemudian, bantuan pendidikan untuk anak-anak melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU).
Tak hanya sampai disitu, pihaknya juga memberikan bantuan kesehatan kepada warga Jakarta melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS).
“Kami juga komitmen mengurangi kelaparan dengan mendorong semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan ketahanan pangan melalui berbagai inisitif seperti praktik pertanian perkotaan atau urban farming, menjaga stok pangan melalui food station Cipinang dan sembako murah di berbagai kelurahan di Jakarta,” imbuhnya.
Ia menambahkan, kegiatan sembako murah digelar secara rutin bahkan dalam satu Minggu bisa dilaksanakan dua hari sekali.
Heru berharap, dengan kegiatan yang digelar oleh Pemprov DKI bisa memenuhi kebutuhan dasar warga Jakarta dengan harga terjangkau di tengah melambungnya harga pangan dunia.
“Sekaligus memastikan semua penduduk memiliki akses terhadap makanan yang cukup aman dan bergizi,” tutupnya.