HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lagi terkait penyelidikan kasus suap yang melibatkan tersangka buron Harun Masiku.
Panggilan tersebut dijadwalkan berlangsung pada bulan Juli mendatang.
“Ya siap,” kata Hasto di kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (30/6).
Ia menambahkan bahwa di tengah kesibukannya mempersiapkan ujian tesis doktoralnya, ia akan tetap menghadiri panggilan KPK.
“Saya direncanakan tanggal 4 Juli itu ada ujian program doktoral saya yang kedua. Kemudian baru masuk ujian tertutup, baru promosi terbuka nantinya, moga bisa bulan Agustus. Sehingga di sela-sela itu tentu saja saya siap, ya, untuk menghadiri (panggilan KPK),” ujar dia.
Hasto memastikan bahwa ia akan mengatur waktu sebaik mungkin agar bisa hadir memenuhi panggilan KPK tanpa mengganggu jadwal akademisnya.
Sebelumnya, KPK telah menyatakan niatnya untuk memanggil kembali Hasto sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan Harun Masiku. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata, menyampaikan bahwa Hasto telah menunjukkan niat baik untuk datang secara sukarela tanpa memerlukan surat panggilan resmi dari KPK.
“Saya malah belum tahu (kapan informasi pemanggilan ulang tim penyidik kepada Hasto). Saya cuma diberitahu (tim penyidik) ya (Hasto) akan dipanggil lagi. Bahkan Pak Hasto sendiri yang akan datang sendiri jadi tidak perlu panggilan,” ujar Alex kepada awak media di Gedung Merah Putih KPK K4, Jakarta Selatan, Rabu (12/6).
Alex juga mengungkapkan bahwa Hasto sempat mengusulkan agar pemanggilannya dijadwalkan pada bulan Juli, menyesuaikan dengan kesibukannya.
“Kalau enggak panggilan bulan Juli atau apa yang bisa minta dijadwalkan,” ucapnya.
Kasus yang melibatkan Harun Masiku menjadi sorotan publik setelah ia menjadi buronan sejak tahun 2020 terkait dugaan suap dalam proses pergantian antarwaktu anggota DPR. Hasto Kristiyanto, sebagai Sekjen PDIP, beberapa kali disebut dalam proses penyelidikan ini, meski tidak pernah ditetapkan sebagai tersangka. Namun, keterangannya dinilai penting oleh KPK dalam mengungkap lebih lanjut jaringan suap yang melibatkan Harun Masiku.
