HOLOPIS.COM, GORONTALO – Bencana banjir yang melanda dua kabupaten di Provinsi Gorontalo hingga saat ini masih bertahan di beberapa wilayah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, untuk situasi banjir di Kabupaten Gorontalo memang mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan.
Dimana untuk wilayah Kabupaten Gorontalo banjir yang melanda kecamatan Biluhu, Dungaliyo, dan Limboto Barat menyebabkan 990 kepala keluarga atau 3.233 jiwa terdampak.
“Sebanyak 727 unit rumah terendam dan area persawahan seluas 56 hektar juga terkena dampak,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (29/6).
Abdul menyebut bahwa untuk sementara, sebagian besar banjir sudah mulai surut, meskipun pendataan dan pemulihan masih terus dilakukan.
Di sisi lain, Kabupaten Bone Bolango dipastikan Abdul masih menghadapi situasi kritis akibat banjir yang disebabkan oleh meluapnya sungai Bone dan jebolnya tanggul di Desa Masiaga.
“Banjir kembali terjadi dipicu cuaca hujan dengan intensitas tinggi masih terjadi,” imbuhnya.
Dari laporan yang diterima, banjir ini mengakibatkan sekitar 508 kepala keluarga atau 1.454 jiwa terdampak dan 398 unit rumah terendam.
Warga yang mengungsi di Kecamatan Suwawa Timur, berada di kantor camat dan rumah warga setempat. Namun sebagian sudah kembali ke rumahnya masing-masing untuk melakukan pembersihan dan ada juga yang masih bertahan dilokasi pengungsian dikarenakan tempat tinggalnya belum bisa ditempati.
“Adapun jumlah yang masih berada di lokasi pengungsian tercatat di kantor Camat 15 Kepala Keluarga atau 65 Jiwa dan dirumah warga sebanyak 19 Kepala Keluarga,” ujarnya.
Abdul kemudian menjelaskan adanya kendala yang dihadapi termasuk jaringan komunikasi yang terganggu karena pemadaman listrik, sehingga menghambat koordinasi dan pendataan.
Pemerintah setempat kemudian juga telah mendirikan posko dapur umum sementara untuk memberikan bantuan makanan kepada korban yang mengungsi. Kebutuhan mendesak yang diperlukan termasuk makanan siap saji, perbaikan tanggul di Dusun Panggulo, dan normalisasi sungai di muara Sungai Bone untuk mencegah banjir lebih lanjut.
Keputusan Bupati Bone Bolango telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari ke depan untuk memfasilitasi upaya pemulihan.