HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi I DPR RI memanggil Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) terkait kasus Pusat Data Nasional (PDN) yang diserang Ransomware.
Dalam rapat tersebut, pimpinan rapat Komisi I, Meutya Hafid meluapkan emosinya atas pernyataan Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko yang dinilainya membuat resah masyarakat.
Pasalnya dalam konferensi pers bersama BSSN dan Kominfo pada Rabu (26/6) kemarin, ia menyatakan bahwa data yang terkena serangan Ransomware tak dapat di-recovery atau dipulihkan kembali.
“Bapak yang kemarin buat konferensi pers ya, yang kalimatnya membuat resah banyak orang, yang menyatakan, bahwa (data di PDN kena Ransomware) tidak dapat diapa-apain, yang seakan pemerintah menyerah,” kata Meutya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (27/6).
Meutya mengaku, bahwa dirinya mendapat kiriman video-video pernyataan Herlan terkait dengan hal tersebut, yang pada akhirnya justru membuat resah masyarakat.
Oleh karena itu, ia pun meminta petinggi di perusahaan pelat merah itu untuk menjelaskan lebih detail atas pernyataan teknis yang pernah disampaikannya itu.
“Pernyataan bapak perlu Bapak ketahui itu membuat resah banyak orang. Saya dikirim banyak sekali pernyataan Bapak. Jadi tolong dijelaskan berikut pernyataan bapak di konferensi pers,” ujar Meutya.
Sebagaimana diketahui, Herlan sebelumnya menyampaikan, bahwa data di pusat data nasional (PDN) yang telah terkena serangan ransomware tidak bisa di-recovery atau dipulihkan kembali.
Herlan mengaku, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan penanganan, dengan menjalin kerja sama dengan BSSN, Kementerian Kominfo hingga Bareskrim Polri.
“Kita sejak kejadian sampai dengan hari ini sudah diasistensi oleh BSSN dan kerja sama dengan semua yang terkait tentu dengan Kominfo, kemudian dengan para tenant kemudian dengan Bareskrim. Kita berusaha keras untuk melakukan recovery dengan resource yang kita miliki,” katanya, Rabu (28/6) seperti dikutip Holopis.com.
“Yang jelas data yang kena ransom ini sudah nggak bisa kita recovery. Jadi kita menggunakan sumber daya yang kita miliki,” tambah Herlan menegaskan.
“Yang jelas data yang kena ransom ini sudah nggak bisa kita recovery. Jadi kita menggunakan sumber daya yang kita miliki,” tambah Herlan menegaskan.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan, bahwa dirinya bertekad untuk menjadi pemimpin pemerintahan yang bersih. Namun kata…
Yayasan Rumah Budaya Michiels mengadakan acara pentas budaya “Malam 24 di Roemah Toegoe” yang merupakan…
Presiden Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk bersabar sebentar, menunggu hasil kerjanya dalam memimpin Indonesia.…
Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM JAYA) mengumumkan tarif baru per Januari.
Video bokep atau konten-konten pornografi dewasa ini menjadi hal yang tidak lagi tabu di masyarakat.…
Presiden Prabowo Subianto menegaskan, bahwa Pemerintah tidak punya niat sedikit pun untuk mempersulit kehidupan rakyat…