AS, Jepang dan Korsel Bikin Perjanjian Musuhi Rusia?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Para Menteri Perdaganan dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan melakukan pertemuan pada hari Rabu (26/6) waktu setempat. Ketiga pejabat kenegaraan itu bertemu untuk membicarakan berbagai isu strategis, termasuk keamanan attificial intelligence (AI), control ekspor, energi bersih, dan rantai pasokan semikonduktor.

Menteri Perdagangan AS, Gina Raimondo mengatakan bahwa mereka akan berusaha semakismal mungkin untuk melakukan kerja sama.

“Kami menggandakan upaya kami untuk bekerja sama,” demikian disampaikan Gina, dikutip Holopis.com, Kamis (27/6).

Gina juga menjelaskan bahwa Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan adalah tiga negara yang memiliki bidang manufaktur terdepan. Sehingga mereka ingin bekerja sama demi keamanan dunia.

“Kami bertiga adalah negara dengan ekonomi terdepan di bidang manufaktur, jasa, teknologi dan inovasi, dan kita harus bekerja sama untuk memberikan manfaat, tidak hanya bagi negara kita tetapi juga keselamatan dan kemanan dunia,” lanjutnya.

Selain Gina, pertemuan itu juga dihadiri oleh Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Ken Saito, serta Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan, Ahn Duk-geun.

Mereka pun mengaku membahas fokus untuk serangkaian bidang strategis yang dirancang untuk meningkatkan keamanan dan kesejahteraan rakyat dan kawasan Indo-Pasifik,

Jepang Ingin Membuat Rantai Pasokan

Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang Ken Saito mengatakan bahwa pihaknya setuju untuk bekerja sama dalam mewujudkan rantai pasikan yang kuat dan dapat diandalkan untuk bahan-bahan strategis dan bekerja sama dengan negara-negara yang memiliki pemikiran sesuai.

Sebagai tambahan informasi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden sempat berjanji Amerika Serikat akan menaikkan harga mineral-mineral penting dari China.

Hal itu dilakukan untuk mengurangi dominasi China dalam rantai pasokan mineral penting.

Selain itu, Amerika Serikat juga meminta sekutunya untuk menghentikan perusahaan-perusahaan dalam negeri dalam menyediakan peralatan pembuatan chip dari pelanggan China.

Hal itu dilakukan untuk melemahkan kemampuan pembuatan chip China.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Rusia dan Korea Utara yang merupakan negara-negara yang berseberangan dengan Amerika Serikat baru saja bertemu untuk membahas kerja sama mereka dalam memususi Amerika Serikat.

Meskipun tidak membahas negara-negara yang menjadi musuh bebuyutan mereka, namun pertemuan ketiga negara tejadi persis setelah pertemuan bersejarah Kim Jong Un dan Vladimir Putin.

Darin Brenda Iskarina

Share
Published by
Darin Brenda Iskarina

Recent Posts

Awasi Konsumsi Gula Harian Kamu

Gula, si pemanis yang menggoda, sering kali menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Ditambahkan…

2 jam ago

Jokowi Hormati Putusan DKPP soal Hasyim Asyari, Janji Pilkada 2024 Tetap Lancar

Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pihaknya sangat menghormati putusan dari DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu)…

3 jam ago

Festival Kuliner Non Halal di Paragon Solo, Sempat Diprotes dan Dihentikan

Festival Kuliner Pecinan Nusantara yang dihelat di Solo Paragon Mall sejak 3 Juli 2024 menuai…

3 jam ago

Jangan Foto Sembarangan di Makam Rasulullah

Widi Dwinanda mengingatkan kepada para jemaah haji Indonesia yang masih di tanah suci, dan melakukan…

4 jam ago

Hari Bank Indonesia : Sejarah Serta Maknanya

Hari Bank Indonesia selalu diperingati di Indonesia setiap tahunnya tepat di tanggal 5 Juli.

4 jam ago

Bukan Ahok, Puan Maharani Lebih Tertarik Duet Anies-Andika

Ketua DPP PDIP Puan Maharani mengaku sudah mulai tertarik dengan potensi duet Anies Baswedan dan…

5 jam ago