BerandaNewsPolhukamTindaklanjuti Putusan PT Jakarta, Gazalba Saleh Kembali Dijebloskan KPK ke Bui ? 

Tindaklanjuti Putusan PT Jakarta, Gazalba Saleh Kembali Dijebloskan KPK ke Bui ? 

"Nanti dibaca dulu putusan majelis hakim pertimbangannya apa. Mestinya kalo putusan PN Jakarta Pusat dibatalkan berarti kan termasuk membatalkan pembebaşan yang bersangkutan," terang Alex.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menindaklanjuti putusan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta yang membatalkan putusan sela majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta yang membebaskan Gazalba Saleh.

Saat ini lembaga antikorupsi tersebut masih menunggu salinan putusan dari Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta terkait dengan kasus yang menyeret hakim agung non aktif tersebut. 

“KPK akan segera menindaklanjuti putusan ini,” ujar Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata kepada wartawan, seperti dikutip Holopis.com, Selasa (25/6). 

Setelah menerima salinan, KPK akan mempelajarinya guna menentukan tindaklanjut atas putusan tersebut. Pun termasuk apakah nantinya apakah nantinya akan menjelaskan kembali Gazalba Saleh ke jeruji besi. 

Penerbit Iklan Google Adsense

“Nanti dibaca dulu putusan majelis hakim pertimbangannya apa. Mestinya kalo putusan PN Jakarta Pusat dibatalkan berarti kan termasuk membatalkan pembebaşan yang bersangkutan,” terang Alex, sapaan Alexander Marwata. 

Di sisi lain, KPK mengapresiasi putusan PT DKI tersebut. Alex sendiri meyakini tidak ada intervensi majelis hakim tingkat banding yang membatalkan putusan sela PN tipikor Jakarta Pusat terhadap Gazalba. 

“Saya yakin jika tidak ada intervensi majelis hakim tingkat banding akan akan membatalkan putusan sela PN tipikor Jakarta Pusat yang membebaskan GS,” tutur Alex. 

Terpisah, Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto menyebut putusan yang diketuk Majelis Hakim PT Jakarta tegas menempatkan kewenangan KPK melaksanakan tuntutannya. Dengan demikian, sambung Tessa, proses hukum atas dugaan tindak pidana korupsi tetap dapat terus dilakukan secara lebih efektif dan efisien ke depannya. 

“Di mana dalam proses hukum tindak pidana korupsi, KPK memiliki tugas dan kewenangannya untuk melakukan penyelidikan, penyidikan, penuntutan hingga eksekusi putusan pengadilan,” kata Tessa.

Tessa mengamini jika pihaknya saat ini sedang menunggu salinan putusan dari Pengadilan Tinggi (PT) Jakarta. Menurut Tessa, putusan PT Jakarta itu baru pertama kali dialami.

“KPK akan menunggu salinan lengkap putusan PT DKI untuk dipelajari dan kemudian dilakukan langkah hukum oleh Jaksa Penuntut Umum KPK sesuai ketentuan hukum acara pidana yang berlaku. Karena belum pernah kejadian di KPK maka yang pertama dilakukan adalah mempelajari isi putusan lengkap tersebut. Baru setelah itu dilaksanakan oleh JPU KPK apa isi dari putusannya,” ujar Tessa.

Diketahui, Pengadilan Tinggi Jakarta telah membatalkan putusan sela kasus gratifikasi dan pencucian uang yang menjerat Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh. Dalam putusannya, majelis Hakim PT DKI memerintahkan agar Pengadilan Tipikor Jakarta melanjutkan persidangan perkara Gazalba. 

Gazalba sebelumnya didakwa oleh Jaksa KPK telah menerima gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sebesar Rp 62.898.859.745 atau Rp 62,8 miliar terkait penanganan perkara di Mahkamah Agung (MA). Jaksa KPK mendakwa Gazalba melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan TPPU Juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP Juncto Pasal 65 Ayat (1) KUHP.

Sementara Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta dalam putusan sela atas eksepsi Gazalba berpandangan, jaksa KPK tidak berwenang menuntut Gazalba dalam perkara dugaan gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Dalam putusannya, 

Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta membebaskan Gazalba dari perkara dan jeruji besi. 

Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim sependapat dengan tim hukum Gazalba yang menilai bahwa jaksa KPK tidak menerima pelimpahan kewenangan dari Jaksa Agung RI untuk melakukan penuntutan terhadap Gazalba Saleh. Ketentuan menuntut ini merujuk pada Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 tentang Kejaksaan RI. Atas putusan itu, KPK diminta langsung membebaskan Gazalba Saleh. 

“Mengadili, mengabulkan nota keberatan dari tim penasehat hukum terdakwa Gazalba Saleh tersebut. Memerintahkan terdakwa Gazalba Saleh dibebaskan dari tahanan segera setelah putusan ini diucapkan,” ucap Ketua Majelis Hakim Fahzal Hendri. 

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Pesta Rakyat Bhayangkara, Polisi Siagakan Ribuan Personel 

Dalam perayaan pesta Rakyat merayakan Hari Bhayangkara ke-78 di silang Monas. Polisi mengerahkan 2.959 personel gabungan guna mengamankan acara yang akan di gelar di Kawasan Monas, Gambir Jakarta Pusat.

KPK Janji Kembangkan Kasus Suap Haerul Saleh soal WTP Kementan

KPK bakal mengembangkan dan menindaklanjuti dugaan keterlibatan Anggota IV BPK Haerul Saleh terkait pemberian opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan Kementerian Pertanian yang disinyalir amis praktik suap. 

IPW Beri Catatan Keras di HUT 78 Polri : Patuhi Perkap dan Perpol

Ketua IPW (Indonesia Police Watch) Sugeng Teguh Santoso menyampaikan ucapan selamat atas bertambahnya usia Korps Bhayangkara ke 78 tahun yang tiba pada hari ini, Senin 1 Juli 2024.

Hari Bhayangkara, Ribuan Personel Polda Metro Jaya Naik Pangkat

Polda Metro Jaya menggelar Upacara Kenaikan Pangkat Periode 1 Juli 2024 bagi seluruh Pamen, Pama, Bintara dan Tamtama Satker Polda Metro Jaya di Lapangan Presisi Ditlantas Polda Metro Jaya, Senin (1/7). 

Pesan Jokowi HUT 78 Polri

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ucapan selamat hari ulang tahun yang ke 78 untuk Korps Bhayangkara. Hal ini disampaikan Presiden Jokowi di postingan Instagram pribadinya.

Hasto Kristiyanto Siap Hadiri Panggilan KPK Lagi

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan siap untuk memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) lagi terkait penyelidikan kasus suap yang melibatkan tersangka buron Harun Masiku.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS