HOLOPIS.COM, MALUKU UTARA – Bencana banjir melanda Kecamatan Gane Barat dan Kecamatan Gane Timur di Kabupaten Halmahera Selatan.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir yang telah terjadi sejak beberapa hari lalu itu disebabkan tingginya intensitas hujan.
“Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terus menerus mengguyur hingga menyebabkan debit air di beberapa sungai naik dan meluap ke pemukiman warga,” kata Abdul Muhari dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (25/6).
Abdul mengungkapkan bahwa dari data BPBD setempat bahwa warga terdampak banjir 923 KK atau 3.050 Jiwa.
“Kerugian materil sebanyak 923 unit rumah terendam air dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter hingga 1 meter, 13 unit rumah rusak berat, dan 13 unit rumah rusak ringan,” jelasnya.
Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti satu titik akses jalan Desa terdampak, satu jembatan, sarana ibadah, talud penahan tebing sungai, pagar sekolah, dan pagar desa juga mengalami kerusakan.
Sebanyak 422 Jiwa warga masyarakat Desa Kota Low Kecamatan Gane Timur mengungsi di Sekolah, dan sanak saudara terdekat yang jauh dari jangkauan dampak bencana.
“Tidak ada laporan korban jiwa meninggal akibat bencana ini,” imbuhnya.
Adapun lokasi terdampak meliputi Desa Koititi di Kecamatan Gane Barat. Desa Fida Akelamo, Kebun Raja, Maffa, Foya, Kota Low, Tobaru, Foya Tobaru, dan Waimily di Kecamatan Gane Timur.
Petugas setempat pun saat ini sudah membantu evakuasi dan memberikan bantuan kepada warga yang terdampak banjir.
Bantuan berupa pemenuhan Kebutuhan dasar masyarakat dampak bencana berupa bantuan logistik oleh BPBD sebanyak 530 Paket.
Untuk kondisi terkini dijelaskan Abdul, banjir berangsur surut, listrik masih padam, dan sulitnya akses jaringan komunikasi.
Meski begitu, hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih terus mengguyur wilayah tersebut, menambah kekhawatiran warga setempat.
“Penduduk di sembilan desa pada dua kecamatan yang terdampak terpaksa mengungsi untuk menghindari banjir yang terus mengancam,” terangnya.