BerandaNewsPolhukamEks Penyidik Sentil Alex, KPK Bukan Lembaga Penghibur

Eks Penyidik Sentil Alex, KPK Bukan Lembaga Penghibur

"Dikasih dasar legalitas, dikasih gaji dari uang rakyat, tugasmu bukan menjadi penghibur, tetapi memberantas korupsi bro," kata Yudi.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Ketua Wadah Pegawai KPK, Yudi Purnomo Harahap memberikan kritikan pedas kepada Komisioner KPK Alexander Marwata yang menyebut bahwa OTT adalah agenda hiburan untuk masyarakat.

Menurut Yudi, apa yang disampaikan oleh Alex jelas mendiskreditkan operasi penangkapan yang selama ini dilakukan oleh tim penyidik di lembaga antirasuah itu.

“Dikasih dasar legalitas, dikasih gaji dari uang rakyat, tugasmu bukan menjadi penghibur, tetapi memberantas korupsi bro,” kata Yudi dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Selasa (25/6).

Ia pun menyentil agar KPK jangan sampai menjadi lembaga penghibur. Sehingga lembaga yang pernah ia dedikasikan dirinya itu berubah menjadi lembaga entertainment.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Cukup yang lain saja jadi penghibur,” pungkasnya.

Sebelumnya, Alexander Marwata mengatakan penyelidik dan penyidik KPK mulai meninggalkan metode sadap dalam mengusut kasus korupsi.

“Saya bilang, OTT itu apa sih?,” kata Alex di Jakarta Selatan, Jumat (21/6).

Alex mengatakan teknik penyadapan yang kerap digunakan dalam OTT di KPK kini tidak lagi relevan. Dia menyebut penyadapan seperti menunggu orang sial dan ketahuan saat melakukan korupsi. Saat itu, Alex menjelaskan ada lebih dari 500 ponsel pejabat yang disadap KPK.

“Beberapa puluh penyelenggara, pejabat negara kita sadap zonk isinya, kan gitu kan,” kata Alex di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024.

Kemudian, Alex menyebut pejabat sudah berhati-hati melakukan tindakan koruptif menggunakan ponsel. Oleh karena itu, KPK saat ini lebih mengutamakan penanganan kasus yang lebih banyak kerugian negara dan pengembaliannya.

“Ya okelah OTT, ya syukur-syukur lah kalian dapat nanti kan, ya buat hiburan. ‘Ting’ (Bunyi handphone disadap), buat masyarakat senang,” pungkas Alex.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Jokowi Ingatkan Polri Junjung Tinggi Nilai Tribrata

Dalam momentum itu, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa masyarakat sangat mengawasi kinerja Kepolisian. Sebab, mereka yang lebih dekat bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Kapolri Harap HUT 78 Jadi Semangat Insan Bhayangkara Makin Tegas, Humanis dan Merakyat

Semoga perayaan HUT Bhayangkara ke-78 semakin merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa demi meraih Visi Indonesia Emas yang kita cita-citakan bersama.

Noel Bela Budi Arie soal Peretasan PDSN

Ketua Prabowo Mania 08 tersebut mengatakan, bahwa jika dilihat secara dekat, sebenarnya ada sedikitnya dua pihak lain yang bertanggung jawab terhadap terjadinya peretasan tersebut.

Dewan Pers Desak Kapolri dan Panglima TNI Usut Tuntas Kasus Tewasnya Rico Sempurna

“Dewan Pers sangat menyesalkan terjadinya kebakaran yang merenggut nyawa tersebut,” kata Ninik Rahayu, Selasa (2/7) seperti dikutip Holopis.com.

IPW Desak Kapolres Karo Usut Tuntas Tewasnya Rico Sempurna

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso meminta dengan tegas agar Kapolres Karo dan juga Kapolda Sumatera Utara memberikan atensi serius kepada kasus tewasnya wartawan di Karo, Rico Sempurna Pasaribu bersama tiga anggota keluarganya.

Jadi Tersangka Lagi, Uang Bupati Langkat Rp 22 Miliar Disita KPK

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menetapkan mantan Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin (TRPA) dan kakak kandung Terbit, Iskandar Perangin Angin (IPA) sebagai tersangka.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS