Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Shalat Jumat merupakan salah satu ibadah utama dalam agama Islam yang memiliki keutamaan dan kebaikan yang besar. Selain karena ibadah mahdlah, shalat Jumat juga memiliki manfaat sebagai ibadah muamalah, karena dilaksanakan dengan cara berjamaah.

Nah, dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas beberapa aspek penting mengenai kesunnahan dan kebaikan shalat Jumat :

Kebaikan Shalat Jumat

  • Penghapus Dosa
    Shalat Jumat disyariatkan kepada umat Islam sebagai pengganti shalat dzuhur pada hari Jumat. Kesunnahan ini berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menyatakan pentingnya menjalankan shalat Jumat sebagai bentuk kewajiban bagi kaum Muslimin.

Beberapa hadis yang menguatkan kesunnahan shalat Jumat antara lain:

مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ وَبَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

“Barangsiapa mandi pada hari Jumat, memakai minyak wangi jika ada, lalu pergi ke masjid, tidak memisahkan antara dua orang, lalu dia shalat apa yang ditentukan baginya, kemudian dia diam mendengarkan, maka itu akan menjadi kafarat (penghapus) bagi apa yang telah lalu di antara Jumat ini dan Jumat yang lainnya” (HR. Muslim).

Bahkan, shalat Jumat juga bermanfaat untuk berdoa, sebab Jumat adalah salah satu hari yang terbaik bagi umat Islam untuk berkhalwat dan meminta sesuatu kepada Allah SWT, khususnya memohon ampunan dan perlindungan.

إن في الجمعة ساعة لا يوافقها عبد مسلم وهو قائم يصلى يسأل الله شيئا إلا أعطاه إياه

“Sesungguhnya di dalam hari Jum’at ini, ada suatu waktu yang tidaklah seorang Muslim menemuinya (hari Jum’at) sedangkan ia dalam keadaan berdiri shalat memohon sesuatu kepada Allah, melainkan akan Allah berikan padanya” (HR. Bukhari dan Muslim).

  • Penguatan Persaudaraan
    Shalat Jumat juga menjadi momen yang terbaik di mana umat Islam berkumpul secara berjamaah di masjid atau di halaman terbuka. Hal ini bisa digunakan untuk memperkuat persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah di antara mereka.

Karena memang, shalat Jumat bukan hanya ibadah pribadi, akan tetapi juga mengajarkan pentingnya bersama-sama mengingat Allah SWT. Hal ini menguatkan spiritualitas dan kesadaran akan keesaan Allah.

Selain itu, jika melaksanakan shalat Jumat, maka sama halnya kita meneladani perbuatan Rasulullah SAW dan para sahabat yang menjadikannya sebagai bagian integral dalam praktik ibadah Islam.

Shalat Jumat bukan hanya kewajiban ibadah bagi umat Islam, tetapi juga sarana yang sangat penting dalam memperkuat ikatan antar sesama Muslim dan meningkatkan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan menjalankan shalat Jumat dengan baik dan penuh kekhusyukan, umat Islam dapat merasakan berkah, keberkahan, dan pengampunan dari Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kecintaan kita terhadap shalat Jumat sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada-Nya.

Jangan Tinggalkan Shalat Jumat

Meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan yang dibenarkan adalah tindakan yang membawa konsekuensi dosa besar di hadapan Allah SWT. Berikut adalah dosa-dosa yang terkait dengan meninggalkan shalat Jumat sebanyak 3 kali berturut-turut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: “مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمُعٍ مُتَتَابِعَةٍ غَيْرَ مَرِيضٍ كُتِبَ مِنَ الْمُنَافِقِينَ”

“Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa meninggalkan shalat Jumat tiga kali tanpa alasan, maka dicatat baginya segel hatinya’.” (HR. Abu Dawud).

Dengan demikian, meninggalkan shalat Jumat sebenarnya memiliki dampak dosa kecil di awalnya. Hanya saja ketika meninggalkan shalat Jumat secara terus-menerus dapat membuat dosa tersebut semakin besar, terutama jika tidak ada penyesalan dan perbaikan.

Kemudian, shalat Jumat adalah sebuah perintah langsung dari Allah SWT dan Rasul-Nya. Maka dengan meninggalkannya, seseorang menunjukkan sikap enggan untuk mentaati perintah Allah, yang merupakan dosa dalam Islam.

Di samping itu, meninggalkan shalat jumat juga bisa membuka pintu perilaku buruk lainnya. Maka dari itu, sebaiknya jangan meninggalkan shalat Jumat apalagi secara rutin, karena bisa membawa seseorang pada jalan yang mengarah ke meninggalkan ibadah-ibadah lainnya. Hal ini dapat menguatkan sikap lalai dan mengurangi keimanan seseorang kepada Tuhannya.

Meninggalkan shalat Juma juga memiliki dampak tidak baik bagi keimanan yang berkonsekuensi pada kondisi di Akhirat nanti. Sebab, meninggalkan shalat Jumat dengan unsur kesengajaan, maka ditutuplah puntu rahmat dan pengampunan.

Rasulullah SAW menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan yang dibenarkan akan dijauhkan dari rahmat dan pengampunan Allah SWT di hari kiamat.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: “مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمُعَ فَقَدْ طَبَعَ قَلْبُهُ، إِلاَّ أَنْ يَتُوبَ، وَمَنْ تَرَكَ خَمْسَ جُمُعٍ فَمَاتَ وَلَمْ يَتُوبْ، بَيَّتَ فِي زَرَارِيَّةِ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى”.

“Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa meninggalkan tiga Jumat berturut-turut, maka hatinya akan ditutup, kecuali jika dia bertaubat. Dan barangsiapa meninggalkan lima Jumat, kemudian dia mati tanpa bertaubat, dia akan tinggal di antara Yahudi dan Nasrani.” (Hadits Riwayat Ahmad)

Tak tanggung-tanggung, barang siapa meninggalkan shalat Jumat dengan unsur kesengajaan, atau dengan alasan yang tidak dibenarkan, maka ia termasuk dalam golongan yang celaka di sisi Allah SWT.

Meskipun ada ancaman dan dosa yang besar terkait dengan meninggalkan shalat Jumat, Allah SWT Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Orang yang bersungguh-sungguh menyesali perbuatannya dan bertekad untuk memperbaiki keadaan akan mendapatkan ampunan-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita semua menjaga kewajiban shalat Jumat dengan penuh kesadaran dan kekhusyukan sebagai bentuk taat kepada Allah SWT dan memperkuat iman kita.