HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan seluruh proses kepulangan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi dapat berjalan dengan lancar dan aman.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, M. Kristi Endah Murni menegaskan, pihaknya telah memastikan sarana dan prasana 13 bandara debarkasi dalam kondisi baik dan siap menerima kedatangan para jemaah.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa seluruh proses kepulangan jemaah haji berjalan lancar dan aman,” kata Kristi dalam keterangan tertulis, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (21/6).
Dia menekankan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag), maskapai penerbangan, hingga penyelenggara bandara dalam mengatasi setiap potensi kendala operasional.
“Kami akan terus memantau dan memastikan kesiapan seluruh pihak terkait demi kelancaran kepulangan jemaah haji,” pungkas Kristi.
Adapun diketahui, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (DJPU) telah mengikuti Rapat Koordinasi terkait Persiapan Pelaksanaan Phase II Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang akan dilaksanakan mulai 22 Juni-22 Juli 2024.
Rapat yang dipimpin oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag, Saiful Mujab itu dihadiri oleh perwakilan DJPU Kemenhub hingga perwakilan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines.
Dalam kesempatan itu, Kemenag meminta pihak maskapai untuk memastikan kepulangan jemaah berjalan dengan baik dan lancar, mulai dari kesiapan armanda, pengaturan bagas, hingga pelaksanaan delay management secara lebih baik.
Sementara perwakilan DJPU menyampaikan, Kemenhub siap mendukung kepulangan jamaah Haji, baik dari sisi kesiapan sarana dan prasarana bandara debarkasi dan kesiapan armada, serta meningkatkan pengawasan pemenuhan dalam aspek safety, security dan services bagi kepulangan jemaah haji.
DJPU juga menyampaikan sudah menerbitkan ijin penyesuaian bagi maskapai Garuda Indonesia terkait perubahan kepulangan 19 kelompok terbang (kloter) di Jeddah, dari seharusnya di bandara Madinah. Sehingga keberangkatan dari bandara Madinah menjadi 49 kloter.
Sementara itu, para perwakilan dari perusahaan maskapai, baik itu Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines menyampaikan kesiapannya untuk phase II tersebut, baik dari sisi armada hingga pelayanan, khususnya bagi jemaah lansia.