HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bagi Sobat Holopis yang ingin mengurangi kadar garam pada tubuh, pasti pernah mendengar garam alternatif yaitu garam Himalaya. Garam Himalaya adalah jenis garam alami yang berasal dari tambang garam di pegunungan Himalaya, khususnya di wilayah Pakistan.
Garam ini dikenal karena warnanya yang khas, yaitu merah muda atau jingga, yang berasal dari kandungan mineral tambahan seperti magnesium, kalium, dan kalsium yang terdapat di dalamnya. Berbeda dengan garam biasa (garam meja), yang secara umum terdiri dari natrium klorida (NaCl) dalam bentuk murninya.
Komposisi dan Kandungan Mineral Garam Himalaya
Garam Himalaya terbentuk jutaan tahun yang lalu dari kristalisasi air laut kuno. Proses ini menghasilkan garam yang mengandung lebih dari 80 mineral dan unsur jejak. Mineral-mineral ini memberikan warna merah muda atau jingga pada garam Himalaya dan juga memberikan sedikit rasa yang berbeda dibandingkan dengan garam meja biasa.
Apakah Garam Himalaya Lebih Bagus Jika Dibandingkan dengan Garam Biasa?
Pertanyaan apakah garam Himalaya lebih baik dari garam biasa masih menjadi topik perdebatan di antara para ahli Kesehatan. Namun yang jelas,garam Himalaya mengandung lebih banyak mineral dibandingkan garam meja biasa.
Namun, garam Himalaya cenderung lebih alami karena kurang diproses dibandingkan garam meja biasa yang sering mengalami proses rafinasi yang intensif.
Baik garam himalaya maupun garam meja sama-sama mengandung natrium, yang berarti harus dikonsumsi dengan bijak untuk mencegah masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi.
Kesimpulannya, garam himalaya menawarkan variasi dalam warna dan komposisi mineral yang menarik, tetapi tidak ada bukti kuat yang mendukung klaim bahwa garam himalaya secara signifikan lebih baik untuk kesehatan daripada garam meja biasa.