HOLOPIS.COM, SAMARINDA – Ibu Kota Negara Nusantara (IKN Nusantara) saat ini memang tengah banyak mendapat sorotan terus dari banyak masyarakat, sehingga menjadi buah bibir yang hangat di bicarakan di semua kalangan.

Untuk itu, dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia yang jatuh pada 5 Juni lalu, Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LHSDA) Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) melaksanakan lomba debat terbuka.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Gedung Auditorium Masdjaya Universitas Mulawarman, Samarinda, Kalimantan Timur, pada hari Rabu (19/6).

Dari 85 peserta yang mengikuti lomba debat tingkat nasional ini tersisa 4 tim yang mewakili universitas masing-masing namun, ada juga peserta yang berasal dari tim gabungan universitas. Keempat tim itu berasal dari Universitas Mulawarman, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Hassanuddin dan Institut Teknologi Bandung.

Keempat tim masing-masing mendapat giliran menjadi tim oposisi dan pemerintah. Cukup sengit perdebatan terjadi namun tak lupa dibumbui dengan jawaban kocak juga lugas.

Terlihat ke empat tim sangat menguasai materi dengan sangat baik walaupun nampak terlihat gugup.

“Kami di OIKN memandang kegiatan seperti ini sangat penting, karena untuk memberikan ruang bagi adik-adik Mahasiswa menyampaikan pendapat, aspirasi dan analisis secara kritis dalam forum debat ini,” tutur Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN, Myrna Safitri seperti dikutip Holopis.com.

Kegiatan ini kata Myrna, menjadi salah satu ajang untuk unjuk gigi bagaimana para Mahasiswa mengasah skill berpikir dan berargumentasi menuangkan hasil pemikirannya masing-masing dalam forum debat terbuka.

“Mereka bisa mengoptimalkan semua talentanya di dalam menyusun argumentasi-argumentasi pada data, fakta dan analisis logika yang kuat,” imbuhnya.

Hal ini juga didasari oleh pembangunan IKN Nusantara yang ditujukan untuk seluruh kalangan di Indonesia khususnya. Ia ingin wadah ini bisa menjadi wahana untuk para generasi muda ikut memikirkan kelanjutan masa depan Indonesia ke depan.

“Karena itu semua pendapat perlu diberikan ruang, OIKN tidak anti dengan perdebatan ya, apalagi dengan adik-adik mahasiswa sebagai pemilik masa depan Indonesia,” tutur Myrna.

Namun ia mengingatkan bahwa dasar perdebatan yang ada harus berbanding lurus dengan data dan fakta yang ada di lapangan.

Mengangkat tema tentang restorasi lahan ia mengungkapkan pentingnya hal tersebut dalam pembangunan IKN. Banyaknya area yang rusak membuat ia bersama timnya tengah berusaha untuk melakukan pemulihan paska degradasi untuk mengembalikan kesehatan dari tanahnya, diharapkan dengan tema tersebut bisa diserap aspirasi untuk mewujudkan dan membangun kota hutan di IKN.

Pun ia sangat salut dengan antusiasme peserta yang ikut dalam lomba tersebut. Apalagi melihat antusiasme dari para peserta yang notabane adalah para Mahasiswa tersebut jelas membuat semangat tersendiri.

“Kami umumkan lomba debat ini dalam waktu singkat, tapi terkumpul 85 tim yang terdiri dari 3 orang, bayangkan begitu banyak yang sangat tertarik dengan debat ini dari berbagai kampus seluruh Indonesia, kami juga terkejut dalam waktu yang sangat singkat begitu banyak animonya, ini menunjukkan bahwa temen-temen mahasiswa perlu wadah untuk menyampaikan aspirasi” ungkapnya sembari tersenyum. 

Setelahnya ia mengungkapkan untuk bisa melibatkan mahasiswa peserta debat dengan kegiatan lain yang masih berhubungan dengan lingkungan. Yang mana untuk melibatkan masyarakat untuk pembangunan kehutanan yaitu citizen forester dan juga ada citizen saint, di mana nantinya yang berada di IKN adalah orang yang paling paham dengan lingkungannya.

“Pengetahuan tentang lingkungan di IKN itu tidak di monopoli, pengetahuan tentang lingkungan di IKN itu dimiliki bersama oleh masyarakat, yang mana anak-anak dari kecil dan warga biasa mengumpulkan informasi flora fauna,” tutupnya.

Perdebatan berjalan lancar hingga akhir. Dengan Universitas Gajah Mada menempati juara pertama, Universitas Hassanudin dan Institut Pertanian Bogor menempati juara kedua, Institut Teknologi Bandung menempati juara ketiga dan Universitas Mulawarman menjadi juara harapan. Keempat tim masing-masing mendapat piagam dari OIKN.