HOLOPIS.COM, JAKARTA – Meskipun masih di bawah suasana horor akibat serangan tentara Israel, warga muslim di Palestina masih harus menjalankan ibadah salat Idul Adha, dan merayakan hari lebaran ini dengan penuh kesedihan dan tekanan.

Di Khan Younis, Gaza, warga Palestina terpaksa harus salat di antara reruntuhan bersama warga-warga yang selamat di sana dengan pakaian seadanya.

Padahal di sisi lain, pasukan militer Israel sedang menyerang bagian barat Rafah dengan gencar dan sadisnya.

“Serangan itu membuat semakin banyak orang terusir di bagian utara Gaza. Orang-orang harus menghadapi bom yang tak terprediksi dan serangan di rumah mereka,” kata salah satu reporter media asing yang berada di sana, dikutip Holopis.com, Senin (17/6).

Meskipun berada di antara tekanan Israel, para orang tua di sana berusaha tetap senang di hadapan anak-anak mereka agar tetap bisa merayakan Idul Adha.

“Warga Palestina berusaha yang terbaik meskipun serangan Israel, demi bisa memberikan kebahagiaan untuk anak-anak mereka,” lanjutnya.

Masjid Al-Aqsa Dijaga Ketat

Meskipun masyarakat muslim seharusnya dipermudah memasuki area masjid untuk melaksanakan ibadah di Idul Adha, namun pasukan Israel justru menjaga ketat masjid Al-Aqsa.

Bahkan mereka dilaporkan menyerang warga yang ingin beribadah jika dinilai tidak bisa masuk.

Sekitar 40.000 orang berusaha untuk masuk ke masjid, tetapi banyak yang dilarang masuk dan dipaksa untuk salat di luar masjid.

Tak hanya itu, pasukan israel juga menahan beberapa kendaraan dan menutup beberapa jalur sehingga mempersulit warga Palestina yang berada di Ramallah.

Sebagai informasi, saat ini sekitar lebih dari 37.000 warga Palestina sudah meninggal dunia akibat serangan Israel sejak 7 Oktober 2023 silam. Sekitar 60% gedung sudah hancur di wilayah Gaza, dan 267 tempat beribadah sudah rusak.

Sementara itu, rencana gencatan senjata dengan Israel masih jauh dari kata rampung dan persetujuan.