BerandaNewsRagamMahfud MD Maknai Idul Adha : Buang Ego Hewani

Mahfud MD Maknai Idul Adha : Buang Ego Hewani

"Kalau mau berkurban atau bertaqarrub buanglah sifat-sifat hewani seperti; hedonis, koruptif, kesewenang-wenangan, kecongkakan, dan segala sifat yang tak sesuai dengan akhlaqul karimah," tandasnya.

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Prof Mahfud MD menyampaikan bahwa Idul Adha memiliki dua kalimat yang bermakna irisan. Yakni idul adha dan idul qurban.

Hal ini disampaikan Mahfud MD saat memberikan khutbah Idul Adha di Masjid Al Markaz Al Isalami, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/6).

“Istilah Idul Qurban dan Idul Adha merupakan istilah yang menunjuk pada peristiwa dan ritual akbar yang sama. Salah satu arti Idul Adha secara harfiah adalah hari raya penyembelihan hewan, sedangkan Idul Qurban salah satu artinya adalah hari raya pengorbanan atau taqarrub yang berarti pendekatan dan penyerahan diri kepada Allah SWT,” kata Mahfud seperti dikutip Holopis.com.

Diterangkan juga oleh Mahfud MD, bahwa di dalam Idul Adha terkandung perintah ibadah secara total yang mencakup ibadah mahdhah (ritual) dan ibadah ghairu mahdhah (sosial). Ibadah mahdhahnya ditandai, antara lain, dengan penyembelihan hewan kurban pada jenis dan waktu tertentu, salat Idul Adha, menggemakan takbir selama hari-hari tasyriq sebagai hablun minallah; sedangkan ibadah sosialnya adalah mengimplementasikan pesan-pesan ibadah mahdhah di dalam kehidupan sosial yakni berbuat baik kepada manusia dan alam.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Dari pengertian tersebut, maka makna ibadah ritual dan ibadah sosial mencakup gabungan simultan antara hablun minallah (hubungan dengan Allah), hablun minannas (hubungan dengan manusia), dan hablun minal alam (hubungan dengan alam) dalam segala segi kehidupan,” ujarnya.

Dengan demikian, bisa ditarik kesimpulan pelajaran bahwa Idul Adha atau Idul Qurban sebenarnya bisa dimaknai peringatan agar umat Islam membuang jauh ego hewani yang selama ini ada di dalam diri masing-masing individu.

“Untuk itu kita semua harus membuang ego pribadi dan membuang nafsu amarah atau sifat hewani yang simboliknya kita harus sembelih hari ini,” tuturnya.

Sifat-sifat hewani yang patut untuk dibuang dari dalam diri shohibul kurban adalah; sifat rakus, sombong dan merasa sangat hebat yang tentu menurut Mahfud MD jauh dari nilai akhlak yang baik.

“Kalau mau berkurban atau bertaqarrub buanglah sifat-sifat hewani seperti; hedonis, koruptif, kesewenang-wenangan, kecongkakan, dan segala sifat yang tak sesuai dengan akhlaqul karimah,” tandasnya.

Betapa pentingnya membuang sifat-sifat buruk tersebut menurut Mahfud adalah untuk kebaikan diri sendiri. Sebab, sifat-sifat buruk tersebut justru bisa membuat seseorang tak lebih dari seonggok hewan.

“Sifat yang tidak sejalan dengan akhlaqul karimah adalah sikap menumpulkan, membutakan dan menulikan hati, mata, dan telinga dari kebenaran. Itu semua adalah sifat hewan yang harus dibuang jauh atau harus disembelih,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Ratusan Rumah Warga di Kota Tangsel Terendam Banjir

Bencana banjir melanda sejumlah pemukiman warga yang ada di Kota Tangerang Selatan sejak Sabtu (6/7) malam.

Belasan Desa di Bolaang Mongondow Selatan Terdampak Banjir

Bencana banjir melanda pemukiman warga yang ada di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara.

5 Serum Ini Cocok untuk Kulit Berminyak di Pagi Hari

Kulit berminyak memang memerlukan perawatan khusus agar tetap segar dan seimbang sepanjang hari.

4 Alasan Orang Sering Tergoda Operasi Plastik

Agar bisa lebih mengerti mengapa orang operasi plastik, ini dia beberapa alasan umum yang dimiliki seseorang.

Ini Dia Manfaat Minum Susu di Pagi Hari

Susu merupakan minuman yang telah lama dikonsumsi oleh banyak orang di seluruh dunia, terutama di pagi hari. Selain bisa langsung diminum, susu juga bisa dinikmati dengan sereal yang bisa mengenyangkan perut.

Pakar Genetika BRIN Nyatakan Bani Alawi Bukan Keturunan Rasulullah SAW

Pakar genetika dan peneliti BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Sugeng Pondang Sugiharto menyebut bahwa Bani Alawi atau Ba'alawi bukanlah keturunan Rasulullah SAW. Hal ini disampaikan berdasarkan penelitian terhadap sample DNA.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS