HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag), Subhan Cholid menyampaikan, bahwa proses mobilisasi jemaah haji Indonesia di Muzdalifah selesai lebih awal dari target.
Pada suasana yang belum terik, kata dia, seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan dari Muzdalifah menuju Mina, tepatnya pada pukul 07.37 Waktu Arab Saudi (WAS)
“Alhamdulillah, pada jam saya, pukul 07.37 WAS, Muzdalifah sudah clear. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah diberangkatkan ke Mina,” terang Subhan dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (16/6).
“DPR menargetkan pukul 08.00 WAS. Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah, mobilisasi jemaah di Muzdalifah selesai hampir 30 menit lebih awal,” tegasnya.
Pada tahun lalu, lanjutnya, terjadi keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Pasalnya, proses mobilisasi jemaah pada tahun 2023 lalu berlangsung hingga pukul 13.30 WAS.
Keterlambatan itu pun menjadi pembelajaran berharga bagi pemerintah. Sehingga Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, kata Subhan, meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk melakukan langkah antisipasi.
Sejumlah terobosan dilakukan, antara lain penerapan skema murur (melintas muzdalifah) tanpa turun dari bus bagi jemaah risiko tinggi, lanjut usia (lansia), dan penyandang disabilitas.
“Gus Men (Menag Yaqut) juga telah membagi tugas kepada seluruh jajarannya untuk terjun ke lapangan menyukseskan penyelenggaraan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina,” sebut Subhan.
Keberhasilan mobilisasi jemaah di Muzdalifah juga tidak terlepas dari proses koordinasi lintas pihak yang semakin kuat dan efektif.
Sejak semalam, PPIH berkoordinasi dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah (Kemenhaj) Arab Saudi dan pihak Masyariq untuk membahas antisipasi kepadatan Muzdalifah.
“Sejak malam, kami ajak diskusi pihak Kemenhaj, Naqabah (Organda Saudi), dan Masyariq. Kita matangkan langkah antisipasi agar sebelun terik matahari, jemaah sudah bergeser ke Mina seluruhnya,” terang Subhan Cholid.
“Baik PPIH, Kemenhaj, Naqabah, maupun Masyariq sepakat turun langsung ke lapangan untuk melihat perkembangan dan sekaligus ambil kebijakan,” sambungnya.