HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) babak belur di zona merah pada penutupan perdagangan hari Kamis 14 Juni 2024.
Berdasarkan data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun Holopis.com, IHSG terpantau melemah 18,53 poin atau 0,27 persen ke level 6.831,56 pada akhir perdagangan hari ini.
Penyebab melemahnya IHSG pada hari ini didorong oleh sejumlah indeks sektoral yang mengalami kinerja negatif. Meskipun tercatat hanya empat sektor yang melemah.
Adapun untuk sektor yang mengalami pelemahan paling dalam pada perdagangan hari ini, yakni sektor barang baku yang turun 0,73 persen.
Kemudian disusul sektor transportasi dan logistik, serta sektor properti dan real estat, yang masing-masing terpangkas sebesar 0,26 persen dan 0,23 persen.
Di sisi lain, tujuh indeks sektoral menguat saat IHSG menurun, dimana sektor teknologi menjadi yang paling mencolok dengan kenaikan 1,42 persen. Diikuti sektor energi yang melonjak 1,18 persen.
Tak hanya itu, sektor barang konsumsi nonprimer, keuangan, kesehatan, perindustrian, dan infrastruktur juga mengalami kenaikan dengan berbagai tingkat.
Adapun sepanjang perdagangan berlangsung, tercatat 42,5 miliar saham telah diperdagangkan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 13,5 triliun.
Adapun beberapa saham yang mencatatkan kenaikan signifikan hari ini diantaranya, yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dengan kenaikan 6,05 persen, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) sebesar 3,89 persen, dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 3,70 persen.
Sementara untuk saham-saham yang mengalami penurunan terdiri dari PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan penurunan 2,74 persen, PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) turun 2,48 persen, dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun 1,99 persen.
Sedangkan saham-saham yang teraktif diperdagangkan diantaranya PAMG dengan frekuensi transaksi sebanyak 79.271 kali, dengan nilai Rp93,4 miliar.
Kemudian ada BBRI sebanyak 38.377 kali, dengan nilai transaksi Rp1,03 triliun dan BBCA sebanyak 26.333 kali dengan nilainya sebesar Rp785,7 miliar.