HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi untuk bergerak sideways alias mendatar, dengan kecenderungan melemah pada perdagangan hari ini Rabu 12 Juni 2024, setelah mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin Selasa 11 Juni 2024.
Sebagai informasi, bahwa indeks acuan perdagangan saham Indonesia itu ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Dengan pelemahan sebesar 0,95 persen, membawa IHSG berada di level 6.855,691.
Pada hari ini pun dari hasil analisis teknikal yang dilakukan Phintraco Sekuritas, IHSG berpeluang untuk melanjutkan pelemahan yang terjadi kemarin.
“Secara teknikal, indikator MACD bergerak sideways, begitu pula dengan
Stochastic RSI, yang mengindikasikan bahwa IHSG berpotensi untuk uji
support pada level 6,800,” tulis Phintraco Sekuritas dalam hasil risetnya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (12/6).
Menurut Phintraco, terdapat beberapa alasan terkait pelemahan lanjutan itu, salah satunya yakni karena pasar masih wait and see terhadap
rilis data FOMC yang akan datang.
“Ini mempengaruhi sentimen investor dan pelaku pasar,” tambah Phintraco.
Kemudian dari dalam negeri, data penjualan ritel domestik bulan April menunjukkan penurunan signifikan ke level -2.70 persen, dari bulan sebelumnya yang berada di level 9.30% persen.
“Hal ini mengindikasikan normalisasi daya beli setelah lonjakan konsumsi selama periode Lebaran yang biasanya diikuti dengan lonjakan konsumsi,” tulis Phintaco menjelaskan.
Sementara itu, data penjualan mobil mengalami perbaikan
secara terbatas dari -17.50 persen di bulan April menjadi -13.30 persen di bulan Mei 2024.
Kemudian dari Regional, Investor menanti data Inflasi Mei (12/6) di Jepang yang diperkirakan meningkat dari 0.9 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 2 persen yoy.
Sementara inflasi di Tiongkok di perkirakan meningkat terbatas ke 0.4 persen yoy dari, dari yang sebelumnya di angka 0.3 persen yoy pada periode April 2024.
Adapun pada perdagangan hari ini, Phintraco melihat adanya rebound lanjutan untuk saham emiten ESSA dan MBMA. Serta peluang rebound untuk ANTM, INCO, dan ADMR.