BerandaNewsPolhukamDPR Sentil Yasonna soal Pungli di Rutan, 10 Tahun Jadi Menkumham Ngapain...

DPR Sentil Yasonna soal Pungli di Rutan, 10 Tahun Jadi Menkumham Ngapain Aja?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komisi III DPR RI, Benny K Harman meragukan kinerja Menteri Hukum dan HAM (Menkumham), Yasonna Laoly, khususnya terkait pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) di lembaga pemasyarakatan (lapas) maupun rumah tahanan (rutan).

Sebab selama 10 tahun menjabat sebagai Menkumham, kata Benny, praktik pungli masih saja ada, dan bahkan tumbuh subur di tempat yang menjadi tempat bagi para narapidana untuk menebus kesalahannya.

“Bapak jadi Menkumham 10 tahun. Tetapi selama 10 tahun itu, bertumbuh subur pungli di lapas dan rutan itu. Saya nggak tau apa masalahnya,” kata Benny dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III bersama Menkumham, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (12/6).

Benny melihat, praktik pungli di rutan dan lapas sejauh ini seakan telah mengakar menjadi budaya. Ia pun bertanya kepada Yasonna, apakah praktik pungli tersebut dapat dihilangkan atau tidak.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Memang praktik suap menyuap di rutan dan lapas itu sudah menjadi budaya. Yang saya tak tahu apakah ke depannya bisa kita hentikan atau tidak,” tuturnya.

Menjawab pertanyaan itu, Yasonna mengatakan bahwa pungli merupakan penyakit yang sudah ada sejak zaman dulu. Namun ia mengatakan, bahwa pihaknya di Kemenkumham akan terus mencoba memperbaikinya, meskipun masa jabatannya selama 10 akan segera berakhir dalam waktu dekat.

“Tetapi by system secara perlahan kami coba perbaiki, Pak. Kalau kita lihat adalah perbaikan. Pastilah,” tuturnya.

Lebih lanjut, Yasonna pun mengaku sulit untuk benar-benar memberantas pungli di rutan. Sebab menurutnya, para petugas yang menjaga rutan pun sulit untuk bisa menahan godaan, terutama karena tempat yang ia jaga merupakan tempat para penjahat yang ditahan.

“Tetapi untuk mengatakan bebas agak sulit mengatakan itu,” kata dia.

“Kalau pemakai (narkoba), kurir, dan bandar dimasukkan ke dalam lapas. Moral hazard sangat mungkin terjadi di kalangan petugas. Tidak mempan dengan jumlah kecil, pasti dengan jumlah besar,” ucapnya.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Hadi Sebut PPATK Telah Serahkan Daftar Norek Judi Online ke Bareskrim

Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto menyampaikan bahwa saat ini Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri telah menerima daftar rekening yang terindikasi menjadi tempat penampungan judi online.

Sekjen PKS Ogah Disalahkan Soal Hoaks Jokowi Cawe-Cawe

Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengklaim tidak ada yang salah dari pernyataannya yang menuduh bahwa Presiden Jokowi telah melakukan cawe-cawe di Pilkada.

Menko Polhukam: Satgas BLBI Peroleh Aset dan PBNP Senilai Rp38.2 Triliun

Sejak Satgas BLBI dibentuk pada tahun 2021 hingga saat ini, perolehan Satgas BLBI telah mencapai Rp38,2 triliun. Sementara aset yang dilakukan dalam Penandatanganan Berita Acara Serah Terima Penetapan Status Penggunaan (PSP) saat ini nilainya mencapai Rp2,77 triliun atau seluas 989.168 m2.

Ssttt, Dugaan Rasuah Anggota BPK Ahmadi Noor Supit dan DPR Komisi XI Diselidiki KPK

HOLOPIS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sedang menyelidiki dugaan rasuah yang menyeret nama Anggota V Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Ahmadi Noor Supit dan...

Bobby Nasution Akui Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada : Paling Besar Mendoakan

Wali Kota Medan Bobby Nasution ikut menanggapi tuduhan Sekjen PKS mengenai adanya cawe-cawe Presiden Jokowi di pelaksanaan Pilkada.

Puan Maharani Desak Presiden Jokowi Evaluasi Budi Arie Setiadi

Puan Maharani menanggapi pengunduran diri yang dilakukan anak buah Menkominfo Budi Arie Setiadi pasca serangan peretas PDN
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS