Santa Teresa dari Avila pernah mengatakan bahwa hati itu bagaikan istana, tempat berdiamnya Tuhan Allah, Raja yang maha dalam segala. Allah yang tak tertampung oleh dunia berkenan tinggal di dalam hati manusia.
Betapa luar biasanya hati. Manusia perlu menjaga kualitasnya. Dalam hal ini, kita belajar dari Tuhan Yesus yang memiliki dan menyimpan hati Allah yang Mahakudus.
Bacaan-bacaan hari ini mengajak kita untuk mengenal hati Allah. Bacaan pertama (Hos. 11:1, 3-4, 8c-9) mewartakan hati Allah yang berbelaskasihan. Bacaan kedua (Ef. 3:8-12, 14-19) mengungkapkan hati Allah dalam hati Yesus yang kasih-Nya tiada batas.
Bacaan Injil mengisahkan tentang keluarnya darah dan air dari lambung Yesus yang ditikam dengan tombak. Dari lambung yang terbuka itu, kita melihat hati Yesus, bukan hati secara fisik, melainkan hati ilahi yang memancarkan kasih yang agung, yakni kasih Allah yang melampaui batas kepada kita, manusia yang berdosa ini.
Dalam Kitab Suci, darah dipandang sebagai pembawa/penyalur kehidupan. Darah adalah milik Allah, sang Sumber Hidup. Darah yang keluar adalah tanda fisik bahwa Yesus sudah mati, dan itu menjadi simbol dari keseluruhan hidup Yesus.
Dengan menumpahkan darah-Nya, Ia menyerahkan seluruh hidup-Nya secara total pada kehendak Bapa. Kematian-Nya dimengerti sebagai pelaksanaan kehendak Bapa. Sementara itu, air adalah lambang pengudusan dan hidup baru dalam Roh.
Dengan mengalirkan air dari lambung-Nya, Yesus menguduskan manusia, dan sekaligus memberikan Roh-Nya sendiri. Roh itu membuat manusia memiliki hidup Yesus.
Saudara-saudari yang terkasih, dengan memandang Yesus yang tertikam, kita memusatkan diri pada-Nya dan berusaha memasuki hati-Nya, agar sungguh memahami betapa luas dan dalamnya kasih Allah.
Pada perayaan Hari Raya Hati Yesus yang Mahakudus ini, semoga kita semakin meyakini dan mensyukuri betapa luas dan dalamnya kasih Allah untuk kita semua.
Semoga kita juga dimampukan untuk memiliki hati Yesus, yakni hati yang berani mengurbankan diri bagi banyak orang, hati yang mampu berserah pada kehendak Allah, serta hati yang membawa hidup, sukacita, dan pengudusan bagi banyak orang.