HOLOPIS.COM, JAKARTA – PDIP hingga saat ini terus menolak segala upaya yang dilakukan Bobby Nasution untuk persiapan Pilkada Sumatera Utara.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, penolakan dengan tegas itu bahkan sebenarnya sudah disampaikan saat Rakernas V PDIP. Dimana Bobby dicap sebagai kader yang tidak taat kepada konstitusi.

“Sikap politiknya sudah menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia atas perilaku kader yang tidak taat pada konstitusi, tidak menjaga demokrasi, tidak melaksanakan agenda reformasi, sehingga sikapnya sudah sangat jelas,” kata Hasto dalam pernyataannya Kamis (6/6) seperti dikutip Holopis.com.

Oleh sebab itu, Hasto menyatakan sudah jelas PDIP tidak akan lagi mengusung kader atau mantan kader yang tidak tegak lurus dengan arahan partai.

Bobby Nasution sudah dipecat sebagai kader PDIP setelah menyatakan mendukung presiden terpilih Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Padahal, PDIP mengusung Ganjar Pranowo.

Sebelumnya diberitakan, PDIP mengklaim sudah siap untuk menghadapi seorang Bobby Nasution yang bakal maju di kontestasi Pilgub Sumatera Utara.

Ketua DPD PDIP Sumatera Utara, Rapidin Simbolon menyebut, mereka tidak khawatir untuk menghadapi Bobby meski menantu seorang Presiden Jokowi sekalipun.

“PDIP tidak gentar ya. Walaupun di sana (Provinsi Sumatera Utara) pertarungannya agak sedikit tinggi, karena menantu Pak Presiden Pak Bobby maju,” kata Rapidin dalam keterangannya, Sabtu (25/5).

Bahkan, Rapidin sampai menyebut bahwa mereka sudah menyiapkan berbagai jurus untuk menghadapi Wali Kota Medan tersebut saat kontestasi dimulai.

“Dan kita sudah siapkan segala jurus untuk itu. Terutama kita menganut Satyam Eva Jayate, yakni kebenaran akan menemukan jalannya sendiri,” ujarnya.

Saat ini, Rapidin menyebut bahwa pihaknya sedang menyiapkan nama-nama yang dianggap mampu untuk menandingi Bobby baik dari kalangan eksternal maupun internal.

“Yang mendaftar itu ada Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah (Ijeck) juga mau mendaftar, kemudian dari internal partai kita ada Nikson Nababan, kemudian ada juga Marga Simorangkir. Ini kan nanti akan kita godok dan kita petakan secara politik di Sumatera Utara,” bebernya.