HOLOPIS.COM, TANGERANG SELATAN – Sejumlah advokat Tangerang Selatan menanggapi hasil dari prototype Program Makan Siang Minum Susu (PMSMS), yang dilakukan oleh Mahasiswa yang tergabung dalam Tridharma Perguruan Tinggi Mengabdi II (TPT-M) di MI Asy-Syifa pada tanggal 1-3 April 2024.
Menurut advokat LBH Thridarma Indonesia (LBH TI), Yudi Rijali Muslim mereka merasa terpanggil atas kegelisahan pelaksanaan janji kampanye presiden terpilih, Prabowo-Gibran yakni Program Makan dan Susu Gratis.
“Kami berangkat dari terselenggaranya kegiatan PMSMS oleh mahasiswa TPT-M di MI Asy-Syifa dan sudah di presentasikan hasilnya lewat dialog terbuka,” ujar Yudi dalam konferensi pers dengan tema ‘Mengawal Janji Presiden Terpilih Program Makan Gizi Gratis Sebagai Bentuk Keberpihakan Terhadap Perkembangan Sumber Daya Manusia’ yang dikutip Holopis.com, Kamis (30/5).
“Dengan regulasi yang tepat, maka eksekusi dari hulu ke hilir untuk program ini akan berjalan efektif dan tujuan kesejahteraan rakyat dapat terealisasi. Manfaatnya bukan hanya kepada penerima tetapi juga kepada pihak lainnya seperti petani, nelayan dan rakyat yang ikut berkontribusi,” tambanhnya.
Yudi menyampaikan, Prabowo Subianto mengganti narasi Program Makan Siang Susu Gratis menjadi Makan Bergizi untuk Anak-Anak. Ini merupakan bentuk penegasan bahwa program ini bukan hanya sekedar memberi makan, tetapi juga demi gizi anak-anak Indonesia.
Senada Adit, yang merupakan kuasa hukum dari Hanasti, sangat mendukung mahasiswa TPT-M dalam menjalankan prototype PMSMS karena itu bentuk pengamalan dari nilai Tridharma Perguruan Tinggi.
Lalu, kuasa hukum Hanasti lainnya, Misbahul Anwar menambahkan pentingnya skema dapur umum dalam prototype PMSMS yang dilakukan oleh mahasiswa TPT-M itu sangat penting.
“Dapur ini mempunyai jangkauan peran distribusi berdasarkan kuota penerima manfaat, sederhananya dapur bisa tercipta puluhan dalam satu kecamatan, atau belasan di kelurahan, tergantung berdasarkan kuota penerima manfaatnya yang akan disesuaikan dengan jarak dapur dan penerima manfaat,” ungkap Misbah.
“Yang juga skema dapur dilengkapi unsur kolaborasi baik antara juru masak, asisten juru masak, ahli gizi dan quality control dalam merancang menu yang sehat,” lanjut Misbah.
Selain potensi manfaat terhadap dampak impulsif makan bergizi bagi pendidikan, Misbah mengatakan terciptanya manfaat dari segi ekonomi dan lingkungan yakni peluang serapan tenaga kerja lokal terkait infrastruktur dapur, bertumbuhnya daya beli masyarakat, pengembangan sumber daya manusia, dan hilirisasi pangan serta rantai pasok.