Selasa, 24 Desember 2024

Korea Selatan Ngamuk, Merasa Dimata-matai oleh Korea Utara

HOLOPIS.COM, JAKARTAKorea Selatan geram melihat tindakan Korea Utara yang mereka tuding sudah sengaja menempatkan mata-mata di wilayahnya. Mereka mengatakan peluncuran yang gagal dilakukan Korea Utara adalah tindakan yang provokatif.

Sementara roket yang membawa satelit pengintai bernama Malligyong-1-1 itu meledak beberapa saat setelah peluncuran. Korea Utara mengatakan hal itu kemungkinan karena ada masalah mesin.

“Peluncuran hari Senin gagal karena kendala operasional mesin oksigen cair dan minyak yang baru dikembangkan,” demikian pernyataan dari Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional, dikutip Holopis.com, Selasa (28/5).

Dalam cuplikan yang diluncurkan Lembaga penyiaran Jepang NHK, terlihat proyektil menyala di langit malam yang kemudian meledak menjadi bola api.

Korea Selatan Sebut Korut Lakukan Tindakan Provokatif

Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran itu adalah sebuah pelanggaran dan tindakan provokatif.

“Peluncuran tersebut adalah resolusi Dewan Keamanan PBB apa pun hasilnya dan merupakan tindakan provokatif,” kata Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan.

Korea Selatan mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menerima bantuan teknis Rusia atas keberhasilan peluncuran tersebut sebagai imbalan atas pengiriman kontainer senjata ke Moskow.

Kontainer senjata itu kemudian digunakan Moskow untuk operasi militer di Ukraina.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Korea Utara mengklaim bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang memata-matai mereka.

Kementerian Pertahanan Korea Utara menuding kedua negara tersebut telah meningkatkan kegiatan pengintaian di sekitar perbatasan antar Korea.

“Amerika Serikat telah menerbangkan setidaknya 16 pesawat pengintai strategis RC-135 dan U-2S serta drone RQ-4B di semenanjung Korea antara 13 Mei dan 24 Mei,” demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara, Kim Gang II.

Tak hanya itu, ia juga menuding angkatan laut serta penjaga pantai Korea Selatan telah memicu ketegangan militer di sana. Mereka dituding telah meningkatkan aktivitas patrol, dan semakin sering melanggar perbatasan maritim.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral