BerandaNewsInternasionalKorea Selatan Ngamuk, Merasa Dimata-matai oleh Korea Utara

Korea Selatan Ngamuk, Merasa Dimata-matai oleh Korea Utara

HOLOPIS.COM, JAKARTAKorea Selatan geram melihat tindakan Korea Utara yang mereka tuding sudah sengaja menempatkan mata-mata di wilayahnya. Mereka mengatakan peluncuran yang gagal dilakukan Korea Utara adalah tindakan yang provokatif.

Sementara roket yang membawa satelit pengintai bernama Malligyong-1-1 itu meledak beberapa saat setelah peluncuran. Korea Utara mengatakan hal itu kemungkinan karena ada masalah mesin.

“Peluncuran hari Senin gagal karena kendala operasional mesin oksigen cair dan minyak yang baru dikembangkan,” demikian pernyataan dari Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional, dikutip Holopis.com, Selasa (28/5).

Dalam cuplikan yang diluncurkan Lembaga penyiaran Jepang NHK, terlihat proyektil menyala di langit malam yang kemudian meledak menjadi bola api.

Penerbit Iklan Google Adsense

Korea Selatan Sebut Korut Lakukan Tindakan Provokatif

Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan mengatakan bahwa peluncuran itu adalah sebuah pelanggaran dan tindakan provokatif.

“Peluncuran tersebut adalah resolusi Dewan Keamanan PBB apa pun hasilnya dan merupakan tindakan provokatif,” kata Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan.

Korea Selatan mengatakan bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah menerima bantuan teknis Rusia atas keberhasilan peluncuran tersebut sebagai imbalan atas pengiriman kontainer senjata ke Moskow.

Kontainer senjata itu kemudian digunakan Moskow untuk operasi militer di Ukraina.

Seperti diberitakan Holopis.com sebelumnya, Korea Utara mengklaim bahwa Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang memata-matai mereka.

Kementerian Pertahanan Korea Utara menuding kedua negara tersebut telah meningkatkan kegiatan pengintaian di sekitar perbatasan antar Korea.

“Amerika Serikat telah menerbangkan setidaknya 16 pesawat pengintai strategis RC-135 dan U-2S serta drone RQ-4B di semenanjung Korea antara 13 Mei dan 24 Mei,” demikian dikatakan Wakil Menteri Pertahanan Korea Utara, Kim Gang II.

Tak hanya itu, ia juga menuding angkatan laut serta penjaga pantai Korea Selatan telah memicu ketegangan militer di sana. Mereka dituding telah meningkatkan aktivitas patrol, dan semakin sering melanggar perbatasan maritim.

Temukan kami juga di Google News
BERITA LAINNYA

Joe Biden Ogah Mundur dari Pilpres AS 2024 Meski Ketuaan

Presiden Joe Biden telah menegaskan komitmennya untuk ikut dalam pemilihan presiden tahun 2024, meskipun menemui tantangan terkait performa debatnya dengan Donald Trup yang dianggap lemah.

Prabowo Subianto Apresiasi Dukungan PM Malaysia

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto mengucapkan terimakasih kepada PM Malaysia Anwar Ibrahim atas dukungan yang diberikan kepada pemerintah Indonesia.

Badai dan Banjir China, Ratusan Ribu Orang Harus Dievakuasi

Wilayah China bagian Timur dilanda badai hujan dan banjir yang mengakibatkan sungai-sungai seperti Yangtze meluap.

UPDATE : Jumlah Korban Tewas Terinjak-Injak di Festival Agama India Jadi 121 Orang

Jumlah Korban tragedi terinjak-injak di India dalam festival keagamaan telah meningkat. Sebanyak 121 orang meninggal dunia di Uttar Pradesh, India utara. Peristiwa tragis ini terjadi selama pertemuan keagamaan Hindu yang sangat padat.

Joe Biden Ternyata Ngantuk dan Hampir Molor Saat Debat Capres Lawan Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengakui bahwa penampilannya dalam debat presiden minggu lalu tidak memuaskan.

116 Orang Tewas Terinjak-injan di Acara Festival Keagamaan India

Sebuah pertemuan keagamaan di desa Hathras, Utter Pradesh, India, berakhir menjadi tragedi memilukan ketika lebih dari 116 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas terinjak-injak. I
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS