HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kasus pembunuhan Vina yang sempat mengendap selama 8 tahun sejak 2016 saat ini kembali memasuki babak baru. Setelah drama baru ditangkapnya salah satu DPO yaitu Pegi alias Perong, kali ini tim kuasa hukum Vina yang diwakili Putri Maya Rumanti mengatakan bahwa ia sangat sulit berkomunikasi dengan Polda Jabar untuk mendapatkan keterangan dari kasus kliennya.
“Sebenarnya kami 10 hari yang lalu sudah coba berkomunikasi dengan penyidik Polda Jabar, namun kami tidak mendapatkan informasi apapun, itu yang pertama,” kata Putri, dikutip kembali Holopis.com, Senin (27/5).
Putri juga mengatakan jika pihaknya tidak diundang oleh Polda Jabar saat melakukan rilis. Mereka pun mencoba untuk bertemu dengan Direktur Kriminal Umum Polda Jabar namun belum diberi kesempatan.
“Setelah dari rilis tadi, saya coba ke dalam untuk ketemu dengan Pak Dir, tapi ditolak dengan alasan Pak Dir ada acara. Nah di sini yang kami rasa Polda Jabar tidak kooperatif dengan kami juga,” kata Putri.
Padahal menurut Putri, ia hanya ingin menanyakan perihal yang saat ini sedang terjadi dan mempertanyakan mengapa dua DPO dihilangkan dalam kasus ini.
“Di dalam BAP itu kan sudah jelas peranan masing-masing, dari dua orang itu juga, kenapa harus dihilangkan?,” tanya Putri
Minta Presiden Jokowi Turun Tangan
Merasa sulit untuk mendapatkan keadilan dalam menangani kasus kliennya, Putri sampai langsung berharap dengan adanya pertolongan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Ini yang harus tanggung jawab siapa? Siapa yang bertanggungjawab. Berarti Pak Jokowi harus turun ini Bapak Presiden harus turun ini, nggak bisa perkara harus dihilangkan,” kata Putri.