HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tindakan oknum anggota Densus 88 yang diduga telah menguntit Jampidsus Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak.
Pengamat militer, Stanislaus Riyanta menganggap, jika benar orang yang telah diamankan oleh pengawal Febrie adalah seorang Densus 88, tentu ini menjadi hal yang sangat memalukan institusi.
“Jika hal itu terbukti benar, tentu ini sangat memalukan,” kata Stanis dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (25/5).
Stanis kemudian mengklaim, tindakan oknum Densus 88 ini menggambarkan adanya kisruh antar lembaga penegakan hukum. Meskipun, belakangan ini diketahui Kejaksaan Agung tengah menangani kasus Timah yang menyeret nama besar mulai dari Robert Bonosusatya serta kabar keterkaitan jenderal bintang empat.
“Ini menunjukkan bahwa adanya masalah dalam hubungan antar-lembaga penegakan hukum di Indonesia,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Stanis mendesak agar adanya penjelasan resmi mengenai insiden tersebut demi menghindari masalah kian berlarut-larut.
“Namun yang paling penting adalah segera ada tindakan untuk memperjelas kejadian ini, karena persepsi publik sudah sangat jauh dan ini sangat tidak baik untuk tata kelola penegakan hukum negara kita,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya bahwa seorang anggota Densus 88 berinisial Bripda IM diamankan oleh anggota Polisi Militer dari pengamanan Jampidsus Kejaksaan Agung.
Pria yang memiliki banyak identitas palsu itu diduga telah menguntit dan merekam percakapan Jampidsus saat tengah makan malam di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Tak hanya itu, segerombolan kendaraan Polri pun kemudian berputar di sekitar kantor Kejaksaan Agung pada beberapa waktu pasca Bripda IM tertangkap.